Kejadian ini membuat semua jenis kendaraan baik roda dua, empat dan selebihnya dilarang melintasi jembatan tersebut lantaran arus lalu lintas dari arah Sukabumi menuju Bogor dan sebaliknya ditutup total.
Padahal, pada kejadian longsor di Jembatan Cikereteg ini bukan baru pertama kali. Bahkan, pada saat kejadian longsor beberapa waktu sebelumnya, Jembatan Cikereteg jalur arah Ciawi – Sukabumi masih bisa digunakan dengan mengandalkan satu jalur yang digunakan secara bergantian.
Kemudian, kendaraan dengan tonase besar seperti bus, truk dan sejenis masih bisa melintasi jalan ini sebelum kejadian longsor pada Senin pagi. Namun kini jalan ini harus ditutup selama 14 hari usai untuk pengerjaan perbaikan jalan.
Menanggapi hal ini Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menyarankan, bagi pengendara yang ingin pergi ke suatu tempat dan melintasi jalan longsor, baiknya segera mencari jalan alternatif.
“Longsor sebuah kondisi dimana terjadi abrasi akibat tidak stabilnya konstruksi tanah. Kalau longsornya melibatkan fasilitas maka tidak layak untuk dilewati karena berpotensi semakin berbahaya,” kata Sony kepada Kompas.com, Selasa (28/2/2023).
“Cara satu-satunya yang aman adalah berhenti sebelum longsor dan mencari ruang untuk berputar balik arah. Meski kendaraan besar mengurangi kecepatan dan pengemudi sangat berhati-hati saat berkendara di daerah longsor akan tetap besar bahaya, terutama masalah bobot,” kata Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/28/172514815/jembatan-cikereteg-longsor-perbaikan-butuh-waktu-14-hari