JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap memasuki musim hujan, kondisi jalan raya sering mengalami kerusakan atau berlubang. Sehingga, pengendara perlu waspada ketika memacu kendaraan, terutama harus mengurangi kecepatan.
Satu-satunya cara untuk aman menghadapi jalan berlubang adalah dengan menjaga jarak pandang. Dengan demikian, jalan rusak akan terlihat sehingga dapat segera mengurangi kecepatan mobil.
Meski demikian, banyak pengendara mobil atau motor justru menghindari lubang tersebut bukannya mengurangi laju kendaraan. Padahal, tindakan tersebut cukup berbahaya dan merugikan pengguna jalan lain.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan menghindari lubang di jalan raya tidak disarankan, selain berbahaya juga dapat memicu terjadinya penumpukan kendaraan.
“Menghindar dari lubang di jalan raya boleh, tapi tidak disarankan karena menjadi kebiasaan yang tidak aman,” ucap Sony kepada Kompas.com, Selasa (28/2/2023).
Dia mengatakan lubang di jalan bisa terlihat bila pengendara menjaga jarak aman dan kecepatan.
“Pertama dengan mengurangi kecepatan, dengan melihat kaca spion dan melibas dengan kecepatan rendah, selanjutnya, menghindar ke kiri atau kanan dengan asumsi di belakang aman atau kosong,” ucap Sony.
Meski demikian, menghindari lubang di jalan memang lebih berbahaya daripada menurunkan kecepatan untuk melaluinya.
“Memang berisiko bisa cepat merusak mobil, tapi itu lebih penting daripada bermanuver yang membahayakan seperti menghindarinya,” ucap Sony.
Tidak hanya berbahaya, menghindari lubang di jalan raya juga menimbulkan kerugian lain seperti tertumpuknya antrean mobil.
Lalu lintas menjadi terhambat karena banyak kendaraan yang berusaha menghindari lubang, seharusnya lubang tersebut tetap harus dilewati namun dengan kecepatan pelan.
Bagaimana pun, menurut Sony yang utama adalah keselamatan jadi masyarakat perlu bijak dalam mengemudikan mobil di jalan raya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/28/121200815/cara-aman-menghindari-lubang-di-jalan-raya