JAKARTA, KOMPAS.com - Selain Tiggo 8 Pro e+, saat kunjungan ke markas besar Chery di Wuhu, China, redaksi juga sempat menjajal Tiggo 7 versi PHEV.
Dari segi dimensi dan visual, sekilas nampak sama, hanya saya pada tampilan depan dari SUV ringkas ini punya model bumper yang berbeda.
Bagian bumper kiri-kanannya di buat melebar ke atas seperti "kumis" dengan kisi-kisi berkelir biru yang mungkin menjadi identitas bila mobil ini merupakan versi elektrifikasi.
Meski gril depan masih serupa dengan versi Tiggo 7 Pro konvensional yang juga dijual di Indonesia, untuk kaki-kaki terlihat model pelek yang berbeda.
Untuk Tiggo 7 Pro PHEV menggunakan pelek berkelir hitam dengan lis biru yang modelnya sedikit tertutup. Ini menjadi salah satu hal yang menarik untuk diperhatikan.
Sementara untuk bagian belakang, bentuknya dibuat polos dan masih serupa dengan versi konvensional. Sebagai pembeda, hanya ada tulisan PHEV berkelir biru.
Masuk ke ruang interior juga hampir sama, hanya saja sajian fiturnya lebih lengkap. Menariknya, meski ini merupakan versi PHEV, tapi sudah ada pilihan mode berkendara EV.
Artinya, Tiggo 7 Pro PHEV memiliki kemampuan berjalan hanya dengan mengandalkan motor listrik yang dayanya berasal dari baterai, bukan dari mesin bensinya.
Sayang, sampai saat ini tidak ada informasi soal kapasitas, tenaga mesin, baterai, motor listrik, serta kemampuan teknis lainnya.
Hal ini memang karena Tiggo 7 PHEV ternyata merupakan barang baru yang sedang disiapkan Chery, bahkan di situs resminya sendiri belum ada informasi apapun.
Tentu ini jadi pengalaman menarik bagi redaksi dapat mencoba salah satu produk Chery yang belum dipasarkan.
Momen singkat bersama Tiggo 7 Pro PHEV setir kiri dimaksimalkan dengan mencoba mode EV, yang informasinya punya daya jelajah yang cukup jauh. Selain senyap, dari putaran bawah akselerasinya juga cukup spontan.
Namun memang tak bertahan lama, ketika sudah melebih 70 kpj, tenaganya mulai terasa landai. Beralih ke mode HEV alias hybrid, otomatis perbedaannya sangat signifikan.
Dengan dorongan motor listrik dan tenaga mesin bensin lengkap dengan turbo, respon di putaran bawah terasa lebih "galak" yang membuat roda sedikit spin ketika pedal gas di-kick down.
Putaran mesin masih terasa padat saat mobil berada di kecepatan 90 kpj. Satu hal yang pasti, dengan output yang cukup bertenaga, tak butuh waktu lama untuk Tiggo 7 Pro PHEV melesat menyentuh 120 kpj.
Dibandingkan dengan Tiggo 8 Pro PHEV, jujur redaksi lebih tertarik dengan versi Tiggo 7 Pro PHEV. Faktor utama lantaran desain yang ringkas serta posisi berkendara yang terasa lebih fun to drive.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/27/093100115/geber-chery-tiggo-7-pro-versi-phev-yang-belum-resmi-meluncur