JAKARTA, KOMPAS.com - Motor listrik buatan Indonesia, Gesits, menunggu realisasi rencana insentif motor listrik yang digulirkan pemerintah. Sebab saat ini konsumen banyak yang bertanya mengenai subsidi tersebut.
Direktur Utama PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) selaku manufaktur Gesits, Bernardi Djumiril, mengatakan, pihaknya belum tahu seperti apa nantinya kebijakan tersebut.
"Kita sangat bersyukur bahwa untuk meramaikan ekosistem elektrik, khususnya dua roda mungkin besarannya untuk motor kurang lebih Rp 6,5 juta-Rp 7 juta. Jadi kita sedang menunggu sosialisasi sistem (subsidinya) penukarannya gimana, mekanismenya sedang menunggu juga," kata Bernardi.
"Karena orang-orang sedang menunggu juga untuk meramaikan ini," kata dia.
Tahun lalu kata Bernardi, penjualan Gesits G1 menyentuh 2.000 unit. Angka tersebut cukup baik sebab total pasar Gesits nyaris seperlima pasar motor listrik di Indonesia.
"Tahun 2022 itu terjual 2000-an unit. Total itu ada 11.000 unit, marketnya (Gesits) hampir 20 persen," kata dia.
Meski demikian Bernardi tidak mengungkapkan pembeli terbesar Gesits datang dari mana. Padahal diketahui perusahaan BUMN ini gencar menyasar jadi motor listrik kantor pemerintahan.
"Kita masuknya ke semua mulai dari pengendara harian, ojek online, semua segmen pasar kita coba untuk masuk," kata Bernardi.
Mulai 2021 Gesits juga sudah mulai mengekspor Gesits ke beberapa pasar di luar negari, seperti Senegal, Afrika Barat dan Nepal di Asia Selatan.
"Ekspor masih kecil, 70-an unit, tak lebih dari 100 unit, ke Senegal dan Nepal. Unit ke Senegal pada 2021 dan Nepal pada 2023," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/24/160100315/gesits-tunggu-realisasi-subsidi-motor-listrik