JAKARTA, KOMPAS.com - Karena adanya desakan dari regulator keselamatan, Tesla melakukan penarikan kembali (recall) sebanyak lebih dari 362.000 unit kendaraan miliknya. Recall tersebut dilakukan untuk memperbaiki sistem self-driving Artificial Intelligence (AI).
Dikutip dari Safety Recall Report yang dirilis oleh National Highway Traffic Safety Administrasion (NTSA) pada Sabtu (18/2/2023), terdapat beberapa defect pada sistem AI Tesla yang berpotensi melanggar regulasi keselamatan di Amerika Serikat.
"Ketika diaktifkan, fitur AI berpotensi melanggar undang-undang atau regulasi lalu lintas setempat saat menjalankan manuver tertentu, dan bertindak lebih dulu sebelum pengemudi melakukan intervensi," tulis NTSA dalam laporan Safety Recall nomor 573.
Beberapa intervensi yang dilakukan oleh AI adalah berupa, menembus lampu lalu lintas saat ada di posisi persimpangan, melewati batas kecepatan di beberapa jalan dengan batas kecepatan tertentu, dan mengintervensi pengemudi dalam opsi pengambilan keputusan arah jalan.
Lebih lanjut, sebelum melayangkan desakan recall pada Tesla, NTSA melakukan pengujian dan analisis terlebih dahulu pada beberapa lini Tesla.
Hasilnya, ditemukan bahwa sistem AI Tesla yang mengarahkan mobil di jalan besar memunculkan beberapa resiko keselamatan bagi pengemudi.
"Sistem AI memunculkan isiko yang tidak masuk akal terhadap keselamatan kendaraan bermotor berdasarkan kepatuhan yang tidak memadai terhadap undang-undang keselamatan lalu lintas," tulis NTSA.
Belum ada keterangan atau tanggapan lebih lanjut dari pihak Tesla perihal proses recall mobil yang dilakukan.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/19/110100315/fitur-self-driving-ai-bermasalah-tesla-recall-362.000-unit