JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo mengimbau masyarakat untuk bersikap pro dan mendukung suksesi kendaraan umum, bukan kendaraan pribadi. Hal tersebut Ia sampaikan sebagai bentuk tanggapan terhadap proyek Kereta Cepat yang tengah dibangun.
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi di sela-sela acaranya ketika membuka dan menyambangi gelaran Indonesia International Motorshow (IIMS) di Jakarta.
"Kita ini harus pro (mendukung) transportasi massal, bukan pada transportasi pribadi. Sehingga yang namanya MRT, LRT, Kereta Api, dan Kereta Cepat itu menjadi keharusan bagi kota-kota besar," Ujarnya pada Kamis, (16/2/2023).
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menjelaskan tujuan dari suksesi tersebut. Yakni, memunculkan moda transportasi yang terintegrasi dan menghilangkan ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi.
"Tujuannya agar moda transportasi bisa terintegrasi di dalam kota maupun antarkota, sehingga masyarakat tidak tergantung dengan namanya mobil pribadi," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menjelaskan soal adanya peningkatan penjualan kendaraan, baik itu mobil maupun motor. peningkatan tersebut juga dirasa cukup signifikan, yakni sebesar 18 persen.
Menurutnya, peningkatan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada satu sisi, meningkatnya penjualan tentu memiliki dampak baik bagi ekonomi, khususnya di sektor perindustrian.
Pada sisi lain, peningkatan tersebut juga memiliki dampak yang kurang baik, yakni adanya potensi kemacetan meningkat karena banyaknya jumlah pengguna kendaraan pribadi.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menegaskan jika kedepannya pemerintah akan mendorong sektor industri otomotif Indonesia untuk masuk ke pasar ekspor untuk meningkatkan daya tambah.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/17/062200715/jokowi-imbau-masyarakat-dukung-transportasi-umum-bukan-pribadi