JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum kemunculan Toyota Kijang Innova, Kijang Kapsul sempat menyandang gelar sebagai salah satu multi purpose vehicle (MPV) terfavorit di Indonesia.
Tak heran, meski usianya sudah puluhan tahun, Kijang Kapsul ini masih menjadi banyak incaran konsumen otomotif. Bahkan, saat ini tidak sedikit pemilik Kijang Kapsul yang memodifikasi kendaraannya agar tetap terlihat segar dan modern, meski sudah berstatus motuba.
Seperti yang dilakukan oleh Mochamad Yoga Dewantara. Pria yang akrab disapa Yoga ini menceritakan awal mula dirinya membeli Kijang Kapsul milik salah satu kerabat orang tua untuk digunakan sebagai kendaraan operasional usaha.
“Ini mobil Kijang LGX diesel tahun 2001. Kebetulan saya beli untuk jadi kendaraan operasional dari usaha saya. Karena background usahanya toko perlengkapan sepeda, jadi kita butuh mobil yang punya daya angkut lumayan besar. Kijang ini memang pilihan saya,” ucap Yoga saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/2/2023).
Mengingat usia mobil yang terbilang cukup tua, Yoga pun memutuskan untuk memodifikasi dengan tujuan menambah fungsionalitas sebagai kendaraan operasional.
“Umur dari mobil itu sendiri dan untuk menambah fungsi juga, jadi kita repaint ulang untuk membuang karat dan lain-lain. Kita juga tambah roof basket untuk menambah kompartemen angkutan barang,” kata dia.
Pria asal Bogor ini kemudian mengusung konsep modifikasi Jepang di Kijang Kapsul miliknya, mengacu pada bengkel Flex Dream yang punya spesialisasi modifikasi bercita rasa retro.
“Inspirasinya dari mobil modifikasi di Jepang khususnya bengkel Flex Dream. Modifikasi simple dengan warna pastel yang lebih segar, menggunakan pelek kaleng dan dop toyota hardtop warna krom. Jadi kesan classic dari mobil bisa muncul,” ucap Yoga.
Modifikasi yang dilakukan oleh Yoga sebetulnya cukup sederhana. Pria berusia 36 tahun ini hanya melakukan perubahan pada beberapa bagian eksterior.
Pertama mulai dari body yang di repaint dengan warna grey pastel, yang dilengkapi dengan bumper berwarna hitam dof. Kemudian di bagian kaki-kaki menggunakan pelek kaleng custom.
Yoga juga menambahkan dop dari Toyota Hardtop dan crossbar Thule, ditambah dengan basket Rhino Rack. Selebihnya, untuk sektor interior dan mesin masih orisinal bawaan pabrik.
Pria yang bekerja sebagai wiraswasta ini turut membagikan kesulitannya saat memodifikasi Kijang Kapsul miliknya.
“Kesulitannya mungkin di custom peleknya, karena harus mencari offset dari pelek yang pas agar dop peleknya tidak menonjol keluar,” kata dia.
Adapun proses modifikasi Kijang Kapsul milik Yoga membutuhkan waktu sekitar 5 bulan dengan menghabiskan dana sekitar Rp 30 juta.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/03/100200415/modifikasi-kijang-kapsul-lawas-mobil-usaha-tetap-bisa-tampil-trendi