JAKARTA, KOMPAS.com – Persaingan bisnis layanan transportasi di Indonesia saat ini masih bersaing ketat. Apalagi setelah kemunculan layanan taksi online yang menggeser eksistensi dari layanan taksi konvensional.
Hal ini terbukti dari banyaknya perusahaan taksi konvensional di Jakarta yang berguguran usai taksi online membuka pelayanan pada 2015. Untuk itu, berbagai strategi turut dikerahkan oleh perusahaan taksi agar tetap eksis.
Salah satunya perusahaan taksi mengganti jenis armada yang digunakan dengan mobil model lain. Jika sebelumnya taksi identik menggunakan mobil mewah jenis sedan, kini bergeser menggunakan model LMPV (Low Multi Purpose Vehicle).
Pengamat otomotif Bebin Djuana mengatakan, jika perusahaan taksi memilih mobil sedang sebagai armada operasional bukan untuk menunjukan sebagai transportasi mewah, namun kenyaman kepada penumpang terbayarkan lewat layanan yang diberikan.
Peralihan menggunakan mobil jenis lain justru menurut Bebin membawa dampak positif bagi penumpang dan juga perusahaan taksi.
Artinya, dengan perubahan jenis kendaraan taksi dari sedan menjadi LMPV justru membawa dampak positif bagi perusahaan taksi karena mampu menarik minat penumpang. Langkah ini tentunya memperkuat bisnis taksi konvensional di tengah maraknya taksi online.
“Blue Bird saat ini masih berjaya. Tarif taksi online saat jam sibuk akan lebih mahal dari Blue Bird. Pelayanan dan kondisi kendaraan jadi kunci utama di samping mengikuti perubahan tuntutan pasar,” kata Bebin.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/29/084100815/bisnis-taksi-konvensional-di-era-gempuran-taksi-online