JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja penjualan kendaraan bermotor roda empat atau lebih di Indonesia sepanjang tahun 2022 bergerak positif dibandingkan tahun lalu dengan tumbuh 19,2 persen menjadi 942.499 unit (Januari-November 2022).
Capaian tersebut bahkan mendekati angka saat sebelum pandemi Covid-19, yakni sekitar 1 juta unit. Sehingga bisa dikatakan industri otomotif nasional kini mulai kembali pulih usai dua tahun melambat imbas pandemi.
Meski demikian, torehan manis ini belum merata dirasakan oleh para produsen atau agen pemegang merek (APM). PT Kreta Indo Artha (Kia) misalnya, yang berdasarkan data dari Gaikindo penjualannya mengalami perlambatan 30,8 persen.
Dihubungi Kompas.com, Marketing and Development Division Head PT Kia, Ario Soerjo menjelaskan, bahwa kondisi tersebut disebabkan adanya kendala pada suplai. Mengingat kini seluruh produk yang ditawarkan Kia masih impor.
"Penurunan ini disebabkan oleh supply issues di paruh pertama 2022. Tetapi secara garis besar Kia sudah mengalami transformasi dan perkembangan yang cukup signifikan sejak diambil alih oleh Indomobil," kata dia, Selasa (10/1/2023).
"Yah, sejak dilaunchingnya Kia Seltos di awal 2020," lanjut Ario.
Melihat data, memang pertumbuhan Kia di Indonesia cukup pesat. Pada 2020 saat kali pertama hadir kembali di bawah bendera Indomobil perseroan hanya hampu mencetak penjualan 807 unit saja untuk satu tahun (Kia hadir di kuartal ketiga).
Namun satu tahun kemudian, torehan penjualannya meningkat 258 persen alias hampir 3 kali lipat menjadi 2.895 unit. Padahal kala itu, pandemi Covid-19 sudah mulai membuat berbagai industri dan bisnis nasional merasakan dampaknya.
Adapun Januari-November 2022, di tengah adanya krisis pasokan cip semikonduktor di global, membuat perseroan mengalami perlambatan cukup signifikan. Sampai saat ini, baru 1.983 unit mobil yang sudah dikirimkan ke diler (wholesales).
"Backbone Kia saat ini ialah Sonet," kata Ario.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/10/174100815/suplai-macet-penjualan-kia-indonesia-menurun