JAKARTA, KOMPAS.com - Sedan motuba alias mobil tua bangka justru kerap menjadi pilihan pehobi otomotif lantaran memiliki pesona yang abadi.
Salah satunya adalah Honda Accord Maestro yang diproduksi pada tahun 1989 hingga 1993.
Tampilannya yang elegan dengan dimensi cukup panjang dan lebar membuat para pecinta otomotif tergoda untuk meminangnya. Seperti yang dilakukan oleh Feby Andryanto.
Pria yang akrab disapa Feby ini menjatuhkan pilihan pada Honda Accord Maestro lansiran tahun 1990.
“Background-nya memang ingin mencari mobil yang panjang karena memang senang sedan, dan suka dengan mobil berbody boxy. Sebenarnya mobil ini juga bukan pilihan utama, tapi karena budget akhirnya ambil Maestro ini,” ucap Feby, kepada Kompas.com, Jumat (6/1/2023).
Pria asal Semarang, Jawa Tengah ini, menggunakan Honda Accord Maestro sebagai kendaraan sehari-hari. Untuk itu, modifikasi yang dilakukan Feby cukup minim, lantaran mengutamakan kenyamanan berkendara sehari-hari.
“Saya pakai mobil ini sehari hari, jadi modifikasi tapi tetap daily drive. Selain itu, saya juga tidak senang kembar (ada yang sama), jadinya saya bikin personalisasi sendiri. Konsepnya mobil yang enak dilihat dan bisa kemana-mana,” katanya.
Mobil ini diperoleh Feby dalam keadaan sudah di repaint, sehingga pria berusia 33 tahun itu tidak melakukan banyak ubahan pada bagian eksterior. Feby hanya menambah lips depan dan pasang antena.
“Sementara itu untuk sektor lain lebih ke peremajaan saja,” katanya.
Adapun pada bagian interior dan mesin belum dilakukan ubahan sama sekali, alias masih standar dari pabrikan.
Bicara soal biaya, Feby membutuhkan dana Rp 80 juta sampai Rp 90 jutaan untuk memodifikasi Honda Accord Maestro miliknya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/07/090200015/sedan-lawas-honda-accord-maestro-tampil-elegan-dan-minimalis