Musim depan, dominasi Ducati diprediksi tetap bertahan di MotoGP. Situasi ini tak terlepas dari jumlah pebalap Ducati yang turun ke lintasan.
Sebagai informasi di musim depan Ducati bakal menurunkan delapan pebalap, dua diantaranya merupakan pebalap tim pabrikan, sementara enam lainnya mewakili tim satelit.
Melihat hal ini, legenda balap motor asal Italia Jorge Martinez Aspar, memberi kritik kepada Dorna Sports. Menurut Aspar, seharusnya Dorna membuat regulasi untuk tidak mengizinkan satu merek memonopoli jalannya perlombaan.
Dalam hal ini, ia memberi contoh tim Ducati yang menurunkan hingga delapan motor di MotoGP.
“Ducati punya keuntungan, selain Gigi Dall'Igna, karena mereka punya delapan motor. Mereka memiliki lebih banyak informasi daripada yang lain. Saya pikir mungkin regulasi harus memaksa agar tidak seperti itu,” ucap Aspar, dikutip dari Motosan.es, Kamis (29/12/2022).
Menurut Aspar, dengan jumlah motor tersebut Ducati sangat diuntungkan lantaran banyak data yang bisa didapat. Tak heran jika pada saat sesi latihan banyak pebalap Ducati yang terlihat tidak terlalu kompetitif, namun tampil gemilang saat balapan di hari Minggu (race day).
“Metode kerja yang mereka miliki berbeda dari yang lain. Pada hari Jumat Ducati tidak pernah berada di atas, dan pada hari Sabtu dan khususnya Minggu mereka muncul. Saya pikir itu adalah salah satu keuntungan besar memiliki delapan sepeda motor,” katanya.
Seperti diketahui, Ducati menjadi tim terbaik di musim 2022 berkat torehan 454 poin. Mereka unggul 117 angka atas Red Bull KTM yang berada di peringkat kedua.
Selanjutnya, di kategori konstruktor, Ducato berjaya berkat torehan 448 poin. Angka ini unggul di tas Yamaha yang menjadi pesaing terdekat dengan raihan 192 poin.
Adapun untuk kejayaan di kategori pebalap, diraih oleh Francesco Bagnaia yang menjadi juara dunia dengan koleksi 265 poin. Pecco unggul di atas Fabio Quartararo yang finis di peringkat kedua klasemen MotoGP 2022 dengan raihan 248 poin.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/30/084200615/ducati-mendominasi-motogp-regulasi-jumlah-motor-diperdebatkan