Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mempertanyakan Tujuan Sprint Race MotoGP 2023, Merugikan Pebalap

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Manager Suzuki Ecstar Livio Suppo akhirnya buka suara mengenai sprint race MotoGP yang mulai berlaku musim depan. Menurut Suppo, sprint race dapat meningkatkan risiko balap.

Alasannya ialah sistem yang diadopsi dari Formula 1 itu membuat jadwal balap bertambah banyak. Banyaknya balapan berbanding lurus dengan risiko kecelakaan sebab motorsport merupakan kegiatan berisiko tinggi.

“Apapun yang mereka katakan, permulaan bukanlah momen balapan yang paling spektakuler tetapi yang paling berbahaya. Olah raga kita adalah olah raga yang beresiko sehingga momen-momen tertentu harus dikurangi. Sebaliknya, ini malah digandakan," kata Suppo mengutip Tuttomotoriweb.it, Kamis (22/12/2022).

Suppo mengatakan, selain berbahaya buat pebalap juga menambah kerja buat kru dan mekanik. Bagaimanapun sprint race ialah balapan yang memperebutkan poin sehingga tim harus menyiapkan motor sebaik mungkin.

“Saya membicarakannya dengan beberapa mekanik saya, mempersiapkan motor untuk balapan jauh lebih menegangkan daripada mempersiapkannya untuk sesi tes. Dalam balapan, kelalaian sekecil apa pun, misalnya fairing yang tertutup rapat, merusak segalanya," kata dia.

"Ada lebih banyak tekanan untuk mekanik dan juga untuk pebalap. Membuat 42 (seri) pada tingkat psikofisik adalah stres yang luar biasa," kata Suppo.

Mantan manager Ducati dan Honda itu mengatakan, para pemangku kepentingan di MotoGP lebih baik mencoba sprint race sebagai uji coba dulu dan jangan langsung memasukkannya ke kalender balap.

"Memikirkan kejuaraan yang begitu panjang, saya setidaknya akan mencoba memasukkan balapan sprint ke dalam 4 grand prix untuk memahami efeknya. Melakukan semuanya sekaligus tampak seperti pertaruhan bagiku,“ ucap dia.

Suppo mempertanyakan tujuan adanya sprint race. Jika tujuannya ialah membuat orang lebih banyak menonton balapan di hari sabtu maka bisa berhasil. Tapi jika berusaha menumbuhkan minat pada MotoGP maka Suppo mengatakan tidak.

“Bukti yang jelas adalah Superbike yang selalu melakukan 2 balapan, sekarang bahkan 3 balapan dan meskipun demikian itu belum menjadi kejuaraan yang sangat populer. Menambah jumlah balapan saja tidak cukup untuk meningkatkan minat,” kata dia.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/22/150100915/mempertanyakan-tujuan-sprint-race-motogp-2023-merugikan-pebalap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke