SEMARANG, KOMPAS.com - Cairan wiper digunakan untuk membersihkan kaca dari kotoran dan partikel menempel.
Visibilitas berkendara terutama saat musim hujan seperti saat ini, harus lebih ditingkatkan. Karena itu, penting untuk memastikan masing-masing komponen wiper bekerja dengan normal.
Seperti diketahui, selain karet wiper hal terpenting adalah cairan pembersih. Isi ulang tabung reservoir juga tak boleh sembarang, kaca mobil sangat sensitif terkena bahan-bahan kimia.
Volume cairan di tabung reservoir harus rutin dilakukan cek berkala. Karena tabung berbahan plastik dan mudah bocor.
"Tabung reservoir wiper bisa bocor, panas mesin yang tinggi membuat plastik meleleh. Harus di cek beberapa hari sekali, kadang-kadang banyak pemilik mobil mengeluhkan air habis entah kemana," tutur Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto kepada Kompas.com, Selasa (29/11/2022).
Tak berarti langsung pecah sendirinya, Bambang mengatakan, proses tersebut bertahap dari waktu ke waktu.
Cairan wiper yang habis, membuat terkejut lantaran semprotan wiper secara mendadak macet.
"Dua hal, cairan tidak bisa keluar karena tabung reservoir kosong atau lubang nozel tersumbat," kata dia.
Tabung reservoir yang bocor bisa juga dilihat dari air menetes dari bawah kolong mobil. Maka dari itu, kecermatan diagnosa peka perubahan tertentu bisa mencegah kerusakan serius.
"Mirip air AC, sama-sama tidak berwarna dan berbau. Tapi, bisa menetes meski mobil diam tidak digunakan," kata dia.
Cairan pembersih wiper dibutuhkan untuk menghindari kaca tergores dan membantu wiper membersihkan kaca secara mudah.
Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana menyarankan, setidaknya sebulan sekali fungsi wiper dan cairan pembersih harus dipastikan bekerja secara normal.
"Tes normal, kecepatan wiper, tekanan cairan, dan visibilitas kaca benar-benar bersih, air yang menempel berarti karet wiper getas," kata Andika.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/11/29/123100215/penyebab-tabung-reservoir-wiper-bocor