Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Transformasi Daihatsu Hi-Max Jadi Mini Dump Truck

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebanyakan mobil pikap hanya digunakan untuk mengangkut barang, tanpa memedulikan estetika. Namun, berbeda dengan modifikasi Daihatsu Hi-Max yang dilakukan oleh pria bernama Andreas Wiguna.

Pria yang akrab disapa Andreas awalnya membeli mobil pikap Daihatsu Hi-Max lansiran 2016 ini hanya untuk sekadar bernostalgia saja.

“Jadi papi saya punya nostalgia dengan mobil ini. Dulu pas dia masa muda ke sekolah, pertama kali punya mobil itu pakai mobil pikap. Papi beli Daihatsu Hi-Max ini, karena pertimbangannya mobilnya lucu, kecil, AC-nya dingin dan sudah power steering,” ucap Andreas, kepada Kompas.com, Senin (21/11/2022).

Andreas kemudian menghubungi diler Daihatsu untuk membeli unit baru Daihatsu Hi-Max, sayangnya mobil tersebut sudah diskontinu. Akhirnya, ia memutuskan untuk membeli unit bekas dari Yogyakarta.

“Pas pertama kali datang kita lihat mobil ini, kesannya mobil barang banget, catnya sudah jelek, pelek kaleng, jadi mobilnya kurang bagus untuk di taro di garasi. Akhirnya, dari sini saya memutuskan buat modifikasi si Daihatsu Hi-Max ini,” kata pria berusia 22 tahun ini.

Kebanyakan modifikasi mobil pikap dibuat ceper dengan pelek yang besar hingga menggunakan audio system menggelegar. Namun, Andreas justru memiliki selera modifikasi yang berbeda.

Ia memilih modifikasi simpel dengan kiblat tampilan mobil pikap di Jepang. Di mana Andreas mengubah tampilan bak belakang seolah-olah seperti dump truck.

“Jadi di jepangnya itu, daihatsu Hi-Max ini namanya Hijet 660, karena ccnya 660. Kalau di Jepang itu tipenya 4x4, dan ada tipe dump truck. Nah, akhirnya kita memutuskan untuk mengconvert mobil Hi-Max ini menjadi Hijet 660, menggunakan karoseri belakang itu dump truck seperti yang di Jepang,” katanya.

Andreas pun mempercayakan Saluyu Karoseri yang terletak di Bandung untuk membuat custom bak sesuai dengan Daihatsu Hijet 660 seperti yang ada di Jepang.

“Jadi awalnya pengukuran (bak) dahulu, saat proses ini ada kendalanya karena kalau referensi dari internet kan tidak ada ukuran yang jelas untuk dump truk belakang. Akhirnya kita cuma bisa mencocokan dan sesuaikan mobilnya, sampai ketemu dan beres,” kata dia.

Kemudian selanjutnya adalah pemilihan pelek. Andreas memilih untuk mengikuti tren modifikasi yang ada di Indonesia yakni menggunakan pelek kaleng. Pria asal Bandung ini pun menjatuhkan pilihan pada pelek Selbo Ring 14.

Andreas pun lagi-lagi mendapat kendala saat ingin melakukan ubahan pada suspensi. Di mana suspensi mobil ini tidak bisa ditinggikan terlalu ekstrem.

“Akhirnya cuma mampu ditinggikan 1 inci atau sekitar 2,5 cm. Dan karena cuma bisa ditinggikan segitu, kita tidak bisa pakai ban MT, harus pake ban AT. Ban AT yang tersedia satu-satunya buat Ring 14 itu mereknya Forceum ATZ, akhirnya kita pakai itu dan ternyata lumayan cocok,” ucap Andreas.

“Memang kalau dilihat bagian depan kurang tinggi, tapi ya sudah sambil kita modifikasi yang lain sambil kita pikirkan juga gimana ban dan peleknya,” lanjutnya.

Setelah itu, Andreas lanjut ke bagian pengecatan. Andreas mengaku awalnya ia ingin menggunakan cat glossy, namun menurutnya untuk maintenance (perawatan) bak bagian belakang cukup sulit jika menggunakan cat glossy.

“Kalau pakai cat glossy, maintenance untuk cat bak bagian belakangnya itu cukup susah, jadi akhirnya kita cat raptor,” kata dia.

Adapun untuk bagian interior dan mesin masih standar alias belum dilakukan ubahan apapun.

“Karena mobil ini masih baru banget, dari kita terima hingga modifikasi total itu enam bulan, jadi interior belum sempat diubah. Tapi kedepannya, interior akan dirapikan, jok dan setir menggunakan kain suede. Kemudian untuk audionya juga dibenerin dan kita mau pasang hidrolik ban belakang,” ucap Andreas.

Pria yang memiliki usaha auto detailing ini mengaku menghabiskan dana sekitar Rp 70 juta untuk memodifikasi Daihatsu Hi-Max menjadi mini dump truck ini.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/11/22/104200815/transformasi-daihatsu-hi-max-jadi-mini-dump-truck

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke