JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara telah menggunakan ratusan unit kendaraan listrik, yang menunjang kegiatan dan mobilitas para pemimpin negara dan delegasi selama konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali.
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setia Utama, mengatakan, kendaraan listrik ini menjadi pembuktian komitmen Indonesia terkait transisi energi dari penggunaan energi fosil ke energi terbarukan.
“Jadi ada pesan-pesan di balik itu, bahwa ke depan kita mau tidak mau harus meninggalkan fosil, karena tentu saja semakin lama semakin berkurang energi fosil ini,” ujar Setia, disitat dari tayangan Youtube Sekretariat Presiden (17/11/2022).
“Dan kita harus beralih ke energi terbarukan, electric vehicle dan inilah saatnya kita meluncurkan, ini showcase-nya saja,” kata dia.
Tercatat ada beberapa model yang disediakan oleh Kementerian Sekretariat Negara, mulai dari Wuling Air EV, Hyundai Ioniq 5, Toyota bZ4x, hingga Genesis G80.
Termasuk jajaran motor listrik, seperti Honda PCX Electric, Energica EsseEsse9+, Zero DSR, serta Alva One.
Lantas kemana mobil-mobil dan motor-motor ini usah dipakai beberapa hari setelah perhelatan KTT G20 di Bali?
Mengingat kendaraan tersebut tampak masih mulus dan tidak mengalami kerusakan.
“Karena kita pinjam pakai, ya kita akan kembalikan kepada mereka. Mungkin akan dijual atau dilelang, ya terserah mereka,” ucap Setia.
“Tapi yang jelas, mereka sudah menyumbang untuk kita, dengan meminjamkan ini memperlihatkan komitmen dari kita,” ujar dia.
Setia menambahkan, kendaraan listrik menjadi salah satu tema dalam KTT G20 kali ini. Menurutnya pemilihan mobil listrik yang dipakai oleh para pemimpin dan delegasi diutamakan bagi merek yang telah memiliki pabrik di Indonesia.
Meski begitu, ada juga merek yang belum punya pabrik, tapi bersedia kerja sama menjadi mitra untuk meminjamkan mobil untuk KTT G20.
“Pinjam pakai istilahnya, kita gunakan juga mobil-mobil mereka. untuk rangkaian VVIP sejumlah 844 unit kalau enggak salah. Ada juga untuk delegasi itu, ada juga untuk panitia,” kata Setia.
“Kalau kendaraan Patwal yang listrik juga, itu sekitar 1.500 unit semuanya. Selebihnya juga masih mobil-mobil fosil, mobil combusting engine,” tutur dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/11/17/144100015/begini-nasib-mobil-listrik-pemimpin-negara-dan-delegasi-usai-ktt-g20