JAKARTA, KOMPAS.com – Industri komponen otomotif jadi salah satu sektor yang terkena dampak pandemi. Meski begitu, jelang akhir tahun 2022, performa industri komponen mulai membaik.
Kusharijono, Direktur PT Astra Otoparts, mengatakan, produksi komponen awalnya masih berjalan normal pada 2019 sampai 2020.
“Tapi mulai kuartal II/2020 itu mulai start pandemi, praktis kita enggak bisa jualan dan produksi,” ujar Kusharijono, dalam webinar The Indonesia 2023 Summit: Rebuild the Economy, yang dilansir pada Selasa (1/11/2022).
“Kemudian, kita mulai produksi pada kuartal III/2020, itu kita terbantu dengan adanya IOMKI (Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri). Dan produksi mulai naik, sampai tahun 2022 ini,” kata dia.
Walau demikian, industri komponen masih mengalami masalah logistic issue saat pandemi, dan masalah dengan semikonduktor pada 2022.
“Syukur pada semester kedua ini mulai pelan-pelan semikonduktor itu mulai dapat pengganti supply chain-nya,” ucap Kusharijono.
“Produksi mulai normal kembali, diharapkan sampai tahun depan, mudah-mudahan kalau demand-nya masih cukup mestinya suplai tidak ada masalah,” kata dia.
Kusharijono juga mengatakan, secara umum ekspor otomotif saat ini lebih banyak dibandingkan impor. Hal yang sama juga berlaku di industri komponen.
“Untuk komponen sendiri, kami impor komponen, sebagian besar dijual ke OEM, diekspor sebagai CBU, selain dipakai juga untuk domestik,” ucap Kusharijono.
“Tapi selain itu, kami di indutri komponen juga mengekspor komponen, baik itu untuk OEM di luar negeri ataupun untuk replacement market di luar negeri. Seperti Astra Otoparts, kami ekspor komponen ke Asia Tenggara, Timur Tengah, dan beberapa negara-negara di Afrika,” tutur dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/11/01/180100215/industri-komponen-otomotif-mulai-bangkit-setelah-pandemi