Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jajal Trek Jalur Hambalang Pakai Yamaha WR155R

Kompetisi enduro ini diikuti oleh total 59 peserta. Ada tiga kelas yang dilombakan, yaitu WR 155 R Advance yang diikuti rider profesional. Sedangkan untuk komunitas terdapat dua kelas yakni WR 155 R Community A dan WR 155 R Community B.

Tak lupa Yamaha juga menyediakan kelas khusus media. Treknya dibedakan dengan yang sedang kompetisi, trabasan ringan ini dilakukan untuk merasakan sensasi mengendarai WR155R di habitat aslinya.

Memang ini bukan pertama kali Kompas.com dan rekan media lain menjajalal WR155R, namun kesempatan main tanah terlalu menggiurkan untuk ditolak meski sekadar ekshibisi.

Menjelajah bersama WR155R kali ini lebih sekadar menyelami karakter motor. Sebab motor yang dipakai ialah standar "ting-ting", kalau pun ada yang diganti paling hanya knalpot itu juga hanya satu atau dua motor.

WR 155R memiliki panjang 2.145mm, lebar 840 mm dan tinggi 1.200 mm. Jarak antar sumbu rodanya mencapai 1.430 mm dengan jarak ke tanah 245 mm. Motor ini lebih besar dan tinggi ketimbang Honda CRF150L tapi ground clerance lebih pendek.

Untuk postur orang Indonesia dengan tinggi badan rata-rata 165cm bakal jinjit saat menaiki motor ini, turun satu kaki pun terasa tinggi. Paling tidak butuh tinggi 175cm jika ingin kedua kaki menapak.

Bicara soal berat motor, WR 155R memiliki bobot paling berat yaitu 134 kg. Jika dibandingkan dengan rivalnya, Honda CRF 150L hanya memiliki berat 122 kg, begitu juga dengan Kawasaki KLX 150 yang beratnya hanya 116 kg.

Namun bobot tersebut tidak berasa saat di atas motor. Gas diputar dan terasa WR 155R memiliki keunggulan dalam hal perfoma.

Motor trail dengan mesin 155cc ini diklaim mampu menghasilkan tenaga sebesar 16,7 HP ketika putaran mesin mencapai 10.000 rpm dan torsi sebesar 14,3 Nm pada saat 6.500 rpm.

Bisa demikian sebab WR 155 R menggunakan basis mesin serupa dengan motor sport Yamaha di kelas 150 cc bejumlah enam gigi. Motor ini memakai radiator berbeda dengan dua kompetitornya.

Di atas kertas daya jelajah WR 155 R juga lebih jauh dari kompetitor, karena kapasitas tangki bahan bakar yang lebih besar, yakni 8,1 liter, sementara CRF 150L hanya 7,2 liter dan KLX 150 sebesar 6,9 liter.

Melewati jalan makadam terasa mudah buat WR155R, tenaga yang besar dan kinerja suspensi terbilang baik. WR155R memakai suspensi depan teleskopik berbeda dengan dua kompetitornya.

Meski teleskopik, redaman suspensi dengan diameter 41 mm cukup empuk dan dengan rebound yang baik. Adapun belakang monoshock. Rem depan cakram 240mm dan belakang 220mm cakram model gelombang.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/10/04/161944415/jajal-trek-jalur-hambalang-pakai-yamaha-wr155r

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke