JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi kendaraan otonom mulai banyak diaplikasikan pada mobil zaman sekarang. Bahkan, sudah ada yang bisa memiliki kemampuan menyetir sendiri.
Kendaraan otonom sendiri dibagi menjadi enam kelompok, mulai Level 0 hingga Level 5. Paling tinggi tentunya memilki kemampuan otomasi yang lebih canggih.
Beberapa pabrikan juga mengembangkan teknologi otonom berupa bantuan pengemudi atau biasa disebut Advanced Driver Assistance System (ADAS).
Masing-masing pabrikan juga memiliki penamaan yang berbeda, seperti Toyota Safety Sense (TSS), Honda SENSING, Hyundai SmartSense, Subaru EyeSight, dan lainnya.
Untuk membuat kendaraan otonom yang canggih, suatu mobil tentunya perlu dilengkapi dengan beragam komponen yang juga canggih.
"Terdapat Artificial Intelligence yang berguna untuk mengkalkulasi data dari semua sensor-sensor yang ada," ujar Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa, M. K., M. T., Rektor Institut Teknologi PLN, dalam talk show di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022, Rabu (28/9/2022).
Komponen yang digunakan pada kendaraan otonom cukup banyak, mulai Ultrasonic Sensor, Infrared Sensor, kamera, Inertial Navigation System, Dedicated Short-Range Communication (DSRC), Light Detection and Ranging (LIDAR), Global Positioning System (GPS), dan Radio Detection and Ranging (RADAR).
"Sensor ultrasonik itu untuk parkir, untuk melihat sedekat mana kendaraan di sebelahnya," kata Iwa.
Sedangkan Infrared sensor berguna untuk mendeteksi marka jalan, pejalan kaki, dan obyek lainnya yang sulit dideteksi oleh sensor lainnya dalam kondisi minim cahaya dan lingkungan tertentu.
"GPS berguna untuk menentukan posisi kendaraan menggunakan satelit. Lalu, ada kamera, itu yang berguna untuk melihat adanya lampu merah, plang jalan, dan lainnya," ujarnya.
Kemudian, ada DSRC yang berguna untuk mengirimkan dan menerima data dari kendaraan lain atau sistem infrastruktur seperti kondisi jalan, kecelakaan, persimpangan, dan kemungkinan untuk mencari rute lain.
Terdapat juga INS yang biasanya dikombinasikan dengan GPS untuk meningkatkan akurasi. INS menggunakan gyroscope dan accelerometer untuk menentukan posisi kendaraan, orientasinya, dan kecepatannya.
Lalu, ada RADAR, yakni sensor yang mengandalkan gelombang radio untuk menentukan jarak dengan obyek di sekitar. Selain itu, ada juga LIDAR, yakni sensor yang memantau 360 derajat menggunakan cahaya untuk menentukan jarak atau posisi obyek lain di sekitar.
Komponen-komponen tersebut yang dapat mendukung kinerja kendaraan otonom. Beberapa teknologi sudah diaplikasikan di banyak mobil modern, seperti Adaptive Cruise Control, Lane Keeping Assist, Lane Following Assist, Pre-Collision System, Road Sign Assist, dan lainnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/30/170100515/mengenal-ragam-komponen-pendukung-kendaraan-otonom