Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fitur Tambahan Suzuki Ertiga Hybrid, Berguna di Jalur Perkotaan

JAKARTA, KOMPAS.com - Sedikitnya terdapat lima fitur tambahan pada Suzuki Ertiga Hybrid, yang resmi diluncurkan oleh PT Suzuki Indomobil Sales pada pertengahan tahun ini, Juni 2022 lalu.

Dapat dipantau melalui layar multi information display (MID) baru di mobil yang kini mirip XL7 berwarna dasar biru serta hitam, fitur tersebut meliputi electronic stability programme, hill hold control, gear shift indicator, cruise control, serta auto light with guide me light.

Kemudian, ada juga fitur pantauan kondisi baterai dan mesin beranimasi tetapi tidak bisa dikontrol secara otomatis (mode berkendara). Pengemudi hanya bisa mengatur lewat besaran intensitas menginjak pedal saja.

Perseroan mengatakan, rangkaian fitur itu untuk menambah rasa berkendara pada Ertiga Hybrid yang lebih modern. Lantas bagaimana implementasi atau penggunaan dari fitur terkait?

Penasaran, redaksi Kompas.com pun langsung menjajalnya di ruas perkotaan yang ramai atau padat kendaraan dalam kesempatan test drive mandiri.

Fitur pertama ialah electronic stability programme yang merupakan perpaduan teknologi pengereman optimal dan kestabilan saat melaju di jalan licin dan juga berbelok. Pada pengetesan, redaksi menjajalnya ketika di ruas tol.

Benar saja, saat melakukan manuver cukup tajam dengan kecepatan di atas 80 kpj, terasa bahwa mobil cukup stabil. Tidak dirasakan gejala over steer dan under steer, buritan mobil terus coba mengikuti pergerakkan yang diinginkan.

Apalagi Ertiga Hybrid menggunakan sasis monokok sehingga bantingan lebih nyaman karena suspensinya yang empuk.

Kemudian ketika redaksi sedang berada di kemacetan cukup panjang di ruas yang menanjak (flyover), rasa khawatir mobil mundur (stop-and-go) pun tak muncul berkat fitur hill start assist.

Sebab fitur tersebut berkerja sangat optimal, menahan mobil hampir lebih dari lima detik ketika pedal rem dilepas untuk beralih ke pedal gas. Cukup lama dari kendaraan lain sejenis yang hanya sekitar 3-5 detik saja.

Namun sayangnya, fitur cruise control pada Ertiga Hybrid belum bersifat adaptive. Jadi penggunaannya kurang optimal di jalur perkotaan karena membutuhkan banyak interupsi dari pengemudi khususnya ketika jalan tiba-tiba padat.

Cruise control ini sendiri, bisa berfungsi pada kecepatan lebih dari 43 kpj pada transmisi otomatis, yang diatur lewat stir kemudi sebelah kanan. Cara naik dan turunkan kecepatan cukup disentuh ke atas maupun ke bawah saja.

Untuk memberikan indikasi posisi gigi yang paling ekonomis dalam konsumsi bahan bakar, Suzuki menyematkan Gear Shift Indicator pada Ertiga Hybrid.

Cara membacanya, apabila lampu panah ke atas menyala putih maka disarankan posisi gigi dipindahkan ke satu gigi di atasnya.

Kemudian apabila lampu panah tidak menyala putih, maka posisi gigi saat ini adalah posisi yang tepat paling ekonomis dalam konsumsi bahan bakar. Sebaliknya, jika lampu panah ke bawah menyala putih disarankan pindah ke posisi gigi di bawahnya.

Fitur berikutnya yang menarik adalah auto light with guide me light. Fungsinya untuk memandu pemilik kendaraan saat akan masuk atau keluar mobil di tempat yang minim cahaya atau gelap. Jadi memudahkan pencarian dan masuk ke mobil.

Cahaya yang digunakan berasal dari pancaran sinar lampu utama mobil. Tetapi untuk mengaktifkannya, pengendara yang sedang mencari kendaraan (to car), harus memastikan tuas lampu utama pada posisi auto.

Kemudian saat akan masuk mobil, buka pintu mobil dengan remote maka lampu utama akan tetap menyala selama 10 sampai 30 detik dan setelah itu akan mati secara otomatis.

Sedangkan pengendara yang akan meninggalkan kendaraan (to home), harus memastikan tuas lampu utama pada posisi auto dan tuas kanan digerakkan satu kali seperti akan memberikan lampu dim.

Kemudian saat keluar mobil, kunci pintu mobil dengan remote dan lampu utama akan tetap menyala selama 10 sampai 30 detik dan setelah itu akan mati secara otomatis.

Secara keseluruhan, fitur tambahan pada Ertiga Hybrid cukup memudahkan para pengemudi baik sebelum, saat, dan sesudah berkendara. Hanya saja ketika dalam perjalanan di bebas hambatan (tol), fitur yang ada kurang maksimal.

Hal ini karena cruise control yang seharusnya bisa memberikan kenyamanan berkendara karena mengurangi beban pengemudi saat di tol belum adaptive. Jadi masih butuh banyak interupsi yang malah membuat pengemudi lebih lelah.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/26/174100215/5-fitur-tambahan-suzuki-ertiga-hybrid-berguna-di-jalur-perkotaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke