JAKARTA, KOMPAS.com - Air aki merupakan elemen yang wajib diperiksa setiap ingin berkendara. Hal itu dikarenakan volume air aki bisa berkurang seiring pemakaian.
Sehingga, stok air aki wajib disediakan di rumah untuk berjaga-jaga. Jika tidak, maka pengendara bisa dibikin susah karena harus mencari air aki di toko terdekat.
Nah, susahnya bila saat itu kondisi air aki sudah sedikit, tapi tidak ada air aki di toko terdekat. Lantas, seandainya air aki terpaksa ditambah dengan air sumur atau air keran, apa yang akan terjadi?
Mekanik Shop & Drive Pondok Bambu Alfiyan Iqbal, mengatakan dirinya pernah bereksperimen membandingkan dua aki, satu aki ditambah air aki biru sementara satunya air keran. Hasilnya, aki yang ditambah air keran lebih cepat rusak.
“Pernah uji coba dua aki, satu aki ditambah air keran, itu lebih cepat rusak daripada aki yang ditambah dengan air murni, secara air keran belum melalui proses demineralisasi, sehingga kandungan mineral dapat merusak sel di dalam aki,” ucap Alfiyan kepada Kompas.com, Minggu (4/9/2022).
Dia mengatakan jika memang darurat sebaiknya ditambah dengan air AC, itu lebih aman karena dari proses penyulingan alami. Tapi, kalau memang sudah terlanjur ditambah air keran tidak perlu risau, tidak perlu juga dikuras.
“Itu tidak akan meledak, jadi kalau sudah terlanjur ditambah air keran biar saja, asal penambahan selanjutnya harus pakai air murni atau air aki dengan kemasan biru,” ucap Alfiyan.
Jadi, dampak menambah isi air aki dengan air keran bisa memperpendek usia aki karena air keran masih mengandung berbagai mineral yang dapat merusak sel di dalam aki.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/06/124200515/kenapa-aki-tidak-boleh-ditambah-dengan-air-keran-