JAKARTA, KOMPAS.com - Tindak kekerasan di jalan raya masih kerap ditemui. Baru-baru ini, viral di media sosial rekaman seorang pengemudi mobil yang menyerang sopir TransJakarta, Jumat (26/8/2022).
Setelah terlibat cekcok, pengemudi mobil tersebut menyerang sopir TransJakarta secara fisik, dengan menampar kepala sopir tersebut. Kejadian itu berhasil direkam oleh salah seorang penumpang yang berada di dekat sopir.
Saat berkendara, defensive driving menjadi salah satu hal yang kerap diabaikan oleh pengemudi. Padahal, perilaku mengemudi ini membantu menunjang keselamatan diri sendiri maupun pengguna jalan yang lainnya.
Dikutip dari National Safety Council's Defensive Course USA, defensive driving merupakan perilaku mengemudi untuk menyelamatkan nyawa, waktu dan uang, terlepas dari kondisi dan tindakan orang lain di sekitarnya.
Pengemudi yang menerapkan perilaku defensif saat berkendara bisa mengendalikan emosi, tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi menanggapi kondisi eksternal saat sedang berada di jalan raya.
Ada empat syarat yang dimiliki oleh pengemudi yang menerapkan defensive driving: alertness, awareness, anticipation, dan attitude.
Awareness atau kesadaran, di mana pengemudi memiliki pengetahuan berkendara yang baik, benar dan aman. Perlu diingat, pengetahuan dan pemahaman yang tepat dalam berkendara dapat meminimalisir kecelakaan lalu lintas.
Attitude atau sikap mental. Seorang pengemudi tidak bisa egois atau mau menang sendiri saat mengemudi di jalan raya, namun mengutamakan kepentingan umum. Misalnya, tidak menyelak antrian di jalan dan mengikuti aturan yang ada; tidak mudah terpancing emosi saat terjadi senggola dengan kendaraan lain.
Saat pengemudi mudah terpancing emosinya, tindak kekerasan sangat berpotensi terjadi dan akan merugikan pengemudi tersebut serta pengguna jalan yang lain.
Terakhir, ada anticipation atau antisipasi, sikap pengemudi yang selalu mengantisipasi segala kemungkinan termasuk potensi bahaya yang ada di jalan raya selama berkendara.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/27/134200415/pengemudi-mobil-ingat-lagi-pentingnya-defensive-driving