Kenyamanan Berkendara Mazda CX-5, Stabil Diajak Manuver

JAKARTA, KOMPAS.com - Mazda CX-5 memang sudah diperkenalkan di Indonesia beberapa bulan yang lalu. Hadirnya CX-5 Facelift membuat lini produk Mazda untuk SUV semakin lengkap.

Mazda CX-5 merupakan SUV monokok dengan dua baris bangku penumpang. Dilengkapi dengan mesin Skyactive G 2.500 cc, CX-5 menjadi salah satu SUV dengan tenaga dan torsi yang buas, yakni 190 PS atau 188 TK dan 252 Nm.

Lantas bagaimana kenyamanannya?

Soal kenyamanan, Mazda memberikan bahan-bahan pelapis interior yang mewah. Misal dari bangku, baik di baris pertama dan kedua memakai bahan kulit, begitu juga sandaran tangan dan bahan kabin yang soft touch.

Ketika dikemudikan, CX-5 menjadi salah satu mobil yang membuat pengemudi nyaman. Pertama, segala tombol mudah diraih dari bangku pengemudi, seperti pengaturan audio, sampai fitur-fitur penunjang selama menyetir.

Kemudian, saat mengemudi juga ada active driving display atau head-up display. Pada kaca depan, dipantulkan berbagai informasi mulai dari kecepatan, blind spot monitoring, sampai fitur Mazda Radar Cruise Control, lane keeping assist, dan Cruise & Traffic Support.

Kalau bahas soal bantingan suspensi dari Mazda CX-5, sebenarnya sangat menyenangkan untuk pengemudi. CX-5 cenderung stabil dengan sedikit gejala limbung ketika dibawa manuver.

Tapi sayangnya, bantingan ketika melewati jalanan yang agak rusak memang cukup keras. Memang ada konsekuensi dari setelan mobil yang enak dibawa menikung, agak cukup keras saat bertemu jalan yang tidak rata.

Namun paling penting yang bisa dibilang sangat baik dari Mazda CX-5 adalah kesenyapan kabinnya. Mazda sendiri mengklaim kalau CX-5 baru ini punya tingkat suara (noise), getaran (vibration) dan harshness yang lebih baik.

Jadi ketika menyetir, suara dari luar cukup minim yang sampai masuk ke kabin. Bahkan saat melewati jalanan beton, suara dan getarannya cukup minimal, tidak mengganggu.

Kesimpulannya, Mazda CX-5 baru ini menawarkan rasa mengemudi yang menyenangkan untuk pengemudi. Walau, bantingan suspensinya agak keras, terutama yang dirasakan penumpang.

Tetapi, bantingan yang keras tadi bisa dimaafkan dengan performa peredaman kabin yang lebih baik. Jadi, apakah kalian berminat meminang SUV dengan banderol Rp 607 jutaan ini?