JAKARTA, KOMPAS.com - Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 digelar mulai 22-31 Juli 2022. Hal yang terlihat dari pameran ini ialah banyak merek asal China terutama sepeda motor yang menyerbu Indonesia.
Nama baru seperti Davigo merupakan salah satu merek alih ulang dari jenama asal China, yaitu Luyuan. Kemudian Benelli dan Keeway, meski bukan merek asli China tapi kini berada di bawah payung perusahaan Tiongkok.
Denny Utomo, CEO PT Utomo International (Utomocorp), pemegang merek NIU di Indonesia mengatakan, wajar jika saat ini banyak produk motor listrik asal China sebab Tiongkok sudah serius terjun ke segmen elektrifikasi sejak dekade lalu.
"Itu saya rasa begini, China dari 15 tahun yang lalu sudah duluan, sebab mereka sudah lebih dulu percaya bahwa (kendaraan) listrik ini ke depan ialah solusi transportasi massal yang baik buat negaranya," kata Denny yang ditemui di JIExpo Kemayoran, Selasa (26/7/2022).
"Karena China kan kita tahu polusinya tinggi sekali, jadi mereka sudah duluan. Tidak kaget jika kemudian melihat merek asal China mendominasi di motor listrik, sedangkan yang dari Jepang belum dan Eropa khususnya hanya premium tapi yang kelas menengah belum ada," kata dia.
"Oleh karena itu menurut saya merek China jadi kuat," ujar Denny.
Serbuan kedua
Serbuan motor China (mocin) sebetulnya bukan baru kali ini terjadi. Sebelumnya, setelah krisis moneter yang terjadi di Indonesia tahun 1997-1998, pasar motor Indonesia sempat diramaikan merek-merek asal China.
Waktu awal tahun 2000-an, mungkin ada puluhan jenama asal Negeri Tirai Bambu yang coba cari peruntungan di Indonesia.
Kala itu, kebanyakan mocin mengandalkan mesin berkapasitas 100 cc. Mesin itu memiliki basis yang sama dengan mesin C100 miliki Honda yang tersemat pada Astrea Grand atau Supra X keluaran awal.
China-Amerika
Denny mengatakan, untuk NIU sebetulnya tidak bisa disebut sebagai merek murni China. Denny mengklaim merek NIU sendiri terdaftar di Amerika Serikat di bursa efek Nasdaq.
"Disebut merek China juga bukan karena ini pendirinya pabrik salah satu di China tapi perusahaannya sendiri Amerika Serikat, perusahaannya terdaftar di Nasdaq. Jadi basisnya NIU headquarter-nya di China dan AS. Perusahaannya American-Chinese," kata dia.
Hal ini kata Denny, yang membuat perbedaan antara NIU dengan merek lain terutama yang ikut di pameran PEVS 2022 yang hanya berbasis di China.
"Di dunia hanya ada satu merek yang kalau anda lihat di dunia punya market di mana itu paling banyak (penjualan) di Eropa dan Amerika baru kemudian Asia Tenggara sebagai market terakhir," ujar dia.
"Setahu saya baru NIU global. Setahu saya merek China lain belum, hanya kuat di negara domestik saja, tapi belum di Eropa," kata Denny.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/28/191200315/pevs-2022-banjir-motor-listrik-asal-china