Pada kendaraan, alat komunikasi yang digunakan bisa berupa kode suara dari klakson dan lampu, seperti sein, high beam (lampu jauh) sebagai kode visual, atau foglamp alias lampu kabut. Pada mobil modern mulai dilengkapi dengan DRL, lampu LED yang menyala sepanjang mesin hidup.
Lalu cara mana yang lebih akurat digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama pengguna jalan?
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, berkomunikasi di jalan raya tergantung dari apa kepentingannya, kapan waktunya, dan dengan siapa ditujukannya.
“Kalau malam hari lebih efektif menggunakan lampu. Sedangkan kalau siang hari, gunakan lampu atau klakson tergantung dari kepentingannya,” kata Sony kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Klakson juga bisa digunakan saat berada dalam area blind spot kendaraan lain. Tujuannya untuk memberikan tanda bahwa pengemudi yang membunyikan klakson sedang berada di sekitar kendaraan tersebut meski tidak terlihat.
Melengkapi hal tersebut, Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, ada beberapa perbedaan penggunaan klakson dan lampu jauh berdasarkan kegunaannya.
"Kalau klakson itu ditujukan untuk pengemudi yang tidak ada kontak mata dengan kita, sedangkan high beam (lampu) ditujukan kepada pengemudi yang ada kontak mata dengan kita," kata Marcell.
Namun harap diingat, penggunaan klakson maupun high beam tidak boleh dilakukan secara berlebihan. Pasalnya, justru akan mengganggu konsentrasi pengguna jalan lain. Alih-alih berkomunikasi malah jadinya mengusik ketenangan berkendara.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/26/102200015/klakson-atau-lampu-mana-yang-paling-akurat-untuk-komunikasi-di-jalan