Benar atau Tidak, Ganti Merk Oli Transmisi Matik Wajib Flushing?

SEMARANG, KOMPAS.com - Tak hanya perawatan rutin servis berkala tiap enam bulan sekali, pemilik mobil matik juga diharuskan mengganti oli transmisi.

Biasanya, pergantian disarangkan setelah mobil menempuh jarak antara 20.000-25.000 kilometer (km), khususnya bagi yang penggunaanya di dalam kota dan kerap terkena macet.

Dua metode yang akrab digunakan bengkel untuk pengantian oli transmisi matik adalah dengan tap dan flushing. 

Biasanya, flushing oli matik dilakukan jika mobil mengalami indikasi perpindahan transmisi lebih susah, ada delay atau jeda perpindahan, atau terdengan seperti bunyi 'dug' pada posisi gigi D. 

Bicara soal pergantian oli transmisi matik, Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Harianto mengatakan, pabrikan tidak merekomendasikan pemilik mobil sering mengganti merek oli matik. 

"Dari diler tidak menyarankan asal ganti merk, tingkat kekentalan oli transmisi sudah tertulis di buku pedoman pemilik. Sembarangan ganti merk di luar spesifikasi dikhawatirkan komponen gear transmisi di dalam girboks bisa bermasalah," ucapnya kepada Kompas.com, Sabtu (2/7/2022).

Menurut Bambang, flushing oli matik per 20.000 km dilakukan karena endapan partikel gram karena putaran gear transmisi dan residu bekas kotoran lainnya biasanya telah menempel di celah dan bearing. 

"Oli lama di gunakan untuk jalan-jalan macet dan kondisi stop and go bila memindah gigi transmisi ketika berhenti tetap di D, beban putaran gear dan komponen pendukung tertahan di transmisi. Sistem pelumasan terus mensirkulasikan oli dari carter oli matik sehingga kotoran dan residu bisa bergesekan dengan gear," ujarnya. 

Meski demikian, untuk ganti oli dengan flushing, menurut Bambang, biasanya jenis mobil MPV membutuhkan sedikitnya 2 liter. 

Dengan rincian 1 liter digunakan untuk membersihkan partikel gram besi di dalam bak transmisi, sedangkan sisanya sirkulasikan untuk melumasi komponen utama girboks.