JAKARTA, KOMPAS.com - Bus memiliki kebiasaan yang berbeda saat sedang mengisi bahan bakar dibanding kendaraan pada umumnya. Jika mobil harus mematikan mesinnya saat isi bbm, sebagian besar bus membiarkan mesinnya menyala.
Tetapi ada alasannya kenapa bus jarang mematikan mesin saat sedang mengisi solar. Penyebabnya adalah demi kenyamanan penumpang selama menunggu tangki solar bus penuh.
Kurnia Lesani Adnan, Direktur Utama PO SAN, mengatakan, mesin bus tetap dinyalakan selama isi solar karena di kabin bus ada orang. Mengingat mesin bus terhubung dengan AC, jika mesin mati, maka AC juga mati.
"Banyangkan kalau isi solar mesinnya dimatikan, otomatis AC-nya mati juga. Jadi orang di dalam kegerahan," ucap pria yang akrab disapa Sani kepada Kompas.com, Jumat (24/6/2022).
Selain itu, waktu mengisi solar bus cenderung lebih lama daripada mobil penumpang yang tangkinya kecil. Bus punya kapasitas tangki yang besar, berkisar 200 liter sampai 400 liter.
"Kalau mengisinya saja sekitar 30 menit-45 menit, tambah lagi antrenya," kata Sani.
Menurut Sani, konfigurasi mesin bus yang posisinya ada di belakang mengurangi risiko terbakar saat sedang isi solar. Apalagi untuk mulut tangki solar yang ada di bus biasanya terletah di bagian tengah agak depan.
"Saat melakukan pengisian BBM jarak dispenser ke mesin cukup jauh sekitar 5 meter jadi relatif aman harusnya," kata Sani.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/25/084200815/alasan-kenapa-bus-jarang-mematikan-mesin-saat-mengisi-solar