Namun, tidak sedikit pengendara motor yang kerap melakukan kebiasaan yang membawa dampak buruk bagi motor. Meski sepele, apabila dilakukan terus-menerus akan membuat motor cepat rusak.
Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere, Ribut Wahyudi mengatakan ada sejumlah kebiasaan buruk pemotor yang bisa membuat kendaraannya cepat rusak.
1. Telat ganti oli
Melakukan servis berkala termasuk ganti oli yang sudah menurun kualitasnya, sudah menjadi kewajiban para pemilik kendaraan. Sesuai anjuran pabrikan, ganti oli dilakukan setiap kelipatan 3.000 km atau 4.000 km.
“Bila telat atau bahkan abai, bagian dalam mesin bisa cepat overheat, kinerja mesin menjadi tidak optimal, dan bisa berpengaruh juga kepada konsumsi bahan bakar, karena gesekan antar komponen semakin besar,” ujar Ribut kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
2. Mematikan mesin motor saat kondisi putaran mesin tinggi
Hal ini secara tidak sadar sering dilakukan pemilik motor, yaitu mematikan mesin ketika sepeda motor dalam kondisi putaran mesin tinggi. Mematikan langsung membuat mesin tak mendapat suplai oli yang maksimal.
“Saat mesin dimatikan secara mendadak, pergerakan kruk as juga akan berhenti dan sangat riskan untuk proses suplai oli. Biasanya pakai side stand atau saklar cut engine off,” kata Ribut.
3. Menggunakan bensin eceran
“Pengemudi tidak pernah tahu kandungan apa yang terdapat pada bensin tersebut, apakah dicampur atau tidak. Terparahanya, mesin motor bisa rusak dan menimbulkan korosi,” kata Ribut.
4. Menggunakan sparepart palsu
Salah satu alasan pemilik kendaraan menggunakan komponen palsu atau KW adalah karena perbandingan harga yang cukup besar. Selain durabilitasnya tidak sebagus produk original, sparepart palsu ternyata bisa berdampak negatif pada sepeda motor.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/14/181200615/4-kebiasaan-sepele-yang-bikin-motor-cepat-rusak