JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir semua pabrikan saat ini berlomba-lomba mengembangkan teknologi untuk membuat kendaraan semakin ramah lingkungan. Termasuk Toyota yang sudah meluncurkan banyak kendaraan elektrifikasi.
Namun, Toyota tidak berhenti sampai di situ. Pabrikan asal Jepang ini juga mengembangkan mesin berbahan bakar hidrogen.
Berbeda dengan Honda yang menargetkan semua jajaran produknya menjadi kendaraan listrik. Toyota memiliki alasan tersendiri mempertahankan mesin pembakaran internal.
"Terlalu awal untuk berkonsentrasi hanya pada satu opsi," ujar Shigeki Terashi, salah satu dewan direksi Toyota Motor Corporation (TMC), dikutip dari Carbuzz.com, Senin (13/6/2022).
Sebelumnya, Toyota sudah mengembangkan teknologi ini pada mobil balapnya. Kali ini, Toyota mencobanya pada salah satu model yang laris di pasaran, yakni Corolla Cross.
Pada GR Yaris H2, dibekali dengan mesin turbo 3-silinder. Mesin tersebut dilengkapi juga dengan dua tangki gas hidrogen yang dikompres, dan diletakkan di bawah lantai. Seiring berkembangnya teknologi tersebut di ajang balap, Toyota akan mengaplikasikannya juga pada mobil jalanan.
Namun, ada beberapa tantangan yang dihadapi Toyota. Dalam upaya untuk meningkatkan jangkauan perjalanan Corolla, Toyota bekerja keras mencoba memasang hidrogen cair.
Hidrogen cair diklaim memiliki beberapa manfaat. Selain membuat jarak mengemudi menyamai mobil bermesin konvensional, tetapi juga akan sangat mengurangi ukuran stasiun pengisian hidrogen.
Alasan untuk peningkatan jangkauan ini adalah karena hidrogen cair memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi dibandingkan dalam bentuk gas.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/13/154100315/toyota-kembangkan-corolla-cross-berbahan-bakar-hidrogen