JAKARTA, KOMPAS.com - PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai agen pemegang merek Mazda di Indonesia mengungkapkan bahwa rencana ekspor mobil rakitan dalam negeri ke Australia sedang dalam tahap yang positif.
Hanya saja, sejauh ini langkah terkait masih dalam proses komunikasi dan studi oleh prinsipal agar strategi yang diambil tepat sasaran. Mengingat, perluasan pasar ke luar negeri bukan hal kecil.
"Masih kita usahakan, kita pelajari dan komunikasi terus ke prinsipal dan Gaikindo selaku asosiasi kendaraan bermotor di Indonesia untuk ke arah sana," kata Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) Ricky Thio di Jakarta, Senin (30/5/2022).
"Sebab, ini suatu hal yang sangat besar," lanjut dia.
Berdasarkan komunikasi terakhir dari prinsipal, kata Ricky, mereka sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti ke supplier komponen, strategi produk, dan lain sebagainya.
Namun, belum bisa dipastikan waktu realisasi atas rencana ekspor Mazda rakitan Indonesia ke negeri Kanguru tersebut, untuk menyusul pabrikan Toyota.
"Pembicaraan terakhir, mereka sedang meeting, koordinasi, dan lainnya. Tapi so far beritanya positif, mungkin step by step, ya," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi berharap EMI bisa melakukan kegiatan ekspor kendaraan bermotor merek Mazda rakitan dalam negeri ke Australia secepatnya.
Hal ini, menyusul terbukanya pasar Australia melalui perjanjian Indonesia-Australia Comperhensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dan tidak adanya pabrik kendaraan bermotor di sana sejak 2017.
Terlebih, pasar kendaraan di Australia masih sangat besar yaitu mencapai 1,1 juta unit per tahun. Sementara merek Mazda sendiri, secara tahunan menyumbang penjualan sekitar 120.000 unit.
"Kita ingin Mazda juga bisa diekspor dari Indonesia," kata Nangoi.
Adapun langkah penetrasi ke pasar Australia sendiri, sebagai salah satu upaya untuk mencapai target ekspor yang diberikan pemerintah sebesar 1 juta unit pada 2025 mendatang.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/05/31/112200715/rencana-mazda-indonesia-ekspor-mobil-ke-australia-masih-ambigu