JAKARTA, KOMPAS.com - PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai agen pemegang merek Mazda di Indonesia mengungkapkan bahwa keterbatasan suplai pada kendaraan masih menjadi hambatan tahun ini.
Padahal secara permintaan alias demand di dalam negeri telah mencapai level yang diharapkan. Hingga saat ini, tercatat total SPK mencapai 1.014 unit secara keseluruhan.
"Kalau secara demand, Surat Pemesanan Kendaraan (SPK), sudah bagus. Tapi kita memang terkendala supply saja imbas krisis cip semikonduktor," kata Ricky Thio, Managing Director PT EMI di Jakarta, Senin (30/5/2022).
"Sebab beberapa negara sempat lockdown seperti China dan kita produk global juga, sehingga sangat bergantung dari negara-negara itu. Supply-nya susah," lanjutnya.
Bayangkan saja, proses pengkapalan yang biasanya mencapai 300 unit lebih tiap bulan saat ini hanya 200-an unit saja. Itu pun belum menentu, dalam artian bisa saja kurang.
Sehingga dari permintaan yang masuk sebanyak 1.014 unit pada tahun ini perseroan baru mengirimkan sekitar 500-an unit saja. Prediksinya, butuh 2-3 bulan lagi untuk bisa memenuhi permintaan tersebut.
"Perkembangannya, kita sudah suplai hampir 500-an unit. Stoknya saya akui memang masih kurang, tapi kita terus berupaya bisa secepatnya. Hal ini tentu kita komunikasikan terus dengan konsumen," kata Ricky.
Adapun permintaan paling banyak, ialah model CX-3 dan CX-5. Keduanya diimpor langsung dari Jepang seperti beberapa negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Sementara khsusus CX-2, dibawa langsung dari Thailand ke Indonesia. Jadi masa tunggunya tidak begitu panjang layaknya model lain.
"Paling panjang itu inden model CX-3. Khusus CX-5 kita harapkan bisa selesai semuanya pada Agustus-September 2022 mendatang," ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/05/30/180100215/suplai-mobil-jadi-kendala-mazda-jualan-di-indonesia