JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang balap motor listrik MotoE menjadi bukti bahwa motor ramah lingkungan juga bisa adu cepat. Selain itu, ajang ini juga menjadi tempat uji coba untuk mengembangkan solusi energi yang berkelanjutan.
Sekarang ini, Energica Motors menjadi pemasok tunggal sepeda motor listrik untuk MotoE. Mulai musim depan, giliran Ducati yang akan menggantikannya.
Sementara Michelin, akan tetap menjadi pemasok tunggal ban untuk MotoE. Sebelum musim MotoE 2021, Michelin menyebutkan bahwa ban yang digunakan sudah terdiri dari bahan yang terbarukan.
Ban depan terdiri dari 33 persen bahan terbarukan dan ban belakang terdiri dari 40 persen bahan terbarukan. Meski demikian, Michelin masih belum puas dan terus melakukan peningkatan dan pengembangan.
“Meskipun ambisius, tujuan ini tetap tidak kalah realistis untuk Michelin. Ban MotoE adalah ilustrasi baru untuk ini,” kata Direktur Komunikasi Teknis dan Ilmiah Michelin Cyrille Roget.
Roget menambahkan, khususnya dalam mengintegrasikan lebih banyak karet alam dan karbon hitam daur ulang di ban, Michelin dapat membuat kemajuan.
Selain itu, Michelin juga mengintegrasikan material lain, seperti kulit jeruk, resin pohon pinus, minyak bunga matahari, dan baja bekas ke dalam ban balapnya.
Dengan kombinasi ban depan 33 persen dan ban belakang 46 persen, Michelin dapat mencapai tujuannya dalam memproduksi set ban dari 40 persen bahan berkelanjutan.
Roget mengatakan, dengan ban MotoE, Michelin membuktikan sudah mampu melakukan apa yang dikatakan. Dengan target yang sudah tercapai, Michelin pun meningkatkan lagi targetnya.
"Ini yang membuat kami menonjol dan memberikan kami alasan bagus lainnya untuk mempercayai bahwa kami akan melalui tantangan ban 100 persen bahan berkelanjutan pada 2050," kata Roget.
Meski dengan bahan yang berkelanjutan, tapi performa ban balap Michelin untuk MotoE saat ini bisa dipacu hingga 250 km/jam.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/04/30/154200815/michelin-terus-kembangkan-ban-balap-ramah-lingkungan-untuk-motoe