JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan sebanyak 40 juta dari 85 juta pemudik pada masa libur Lebaran 2022 akan menggunakan jalur darat, baik memakai transportasi umum maupun pribadi.
Berbagai persiapan dalam upaya menjamin keselamatan dan kelancaran perjalanan mudik telah dilakukan, tidak terkecuali pada jalur utama alias arteri.
Meski demikian, pemudik tetap diimbau untuk selalu berhati-hati dan tak memaksa diri saat berkendara. Mengingat, potensi kecelakaan bisa hadir kapan dan dimana saja.
"Masyarakat perlu menyesuaikan kembali saat melaksanakan perjalanan jarak jauh ketika mudik Lebaran tahun ini," kata Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru, Rabu (27/4/2022).
"Kami butuh kerjasama dari seluruh pengguna jalan karena jadi tanggung jawab kita bersama bisa pulang ke kampung halaman dengan selamat," lanjut dia.
Berdasarkan data perseroan pula, disebutkan sedikitnya terdapat enam titik yang rawan terjadi kecelakaan di jalur arteri di Jawa. Beberapa di antaranya ialah kawasan Ciater Subang sampai Banyuwangi Onjur.
Kendati tidak disebutkan jumlah kecelakaan yang terjadi sepanjang ruas dimaksud, namun dikatakan bahwa data dihimpun sepanjang periode 2020-2021.
Lebih rinci, berikut daerah rawan kecelakaan di jalur arteri di wilayah Jawa pada periode tahun 2020-2021:
- Jalan Ciater Subang, Jawa Barat (18 Januari 2020)
- Jalan Raya Perlintasan Malangbong-Wado, Ds Sukajadi, Jawa Barat (10 Maret 2021)
- Jalan Raya Wanareja-Majenang, Ds Adima, Cilacap Jawa Tengah (23 Oktober 2021)
- Jalan Letjen Suprapto, Banjasari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (23 Juni 2021)
- Jalan Raya Pati, Kudus, Jawa Tengah (2 April 2021)
- Jalan Raya Desa Ampeng, Kediri, Jawa Timur (27 November 2021)
- Jalan Banyuwangi Onjur, Sempolan, Kabupaten Jember, Jawa Timur (14 Agustus 2020).
https://otomotif.kompas.com/read/2022/04/28/144100315/ini-7-jalan-arteri-di-wilayah-jawa-yang-rawan-kecelakaan