Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Buruk Motor Mesin Standar Diisi BBM Bensol

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada motor balap, dibutuhkan bahan bakar yang khusus. Pada umumnya, bahan bakar yang digunakan memiliki research octane number (RON) yang tinggi, seperti bensol.

Namun, ada juga pemilik motor yang tidak paham peruntukkannya. Sebagian beranggapan bensin dengan RON yang tinggi dapat meningkatkan performa mesin. Sehingga, mesin standar diisi dengan bensol.

Tri Yuswidjajanto Zaenuri, dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan, bensol memiliki RON 108. Bahan bakar tersebut diperuntukkan bagi mesin dengan kompresi yang tinggi, bisa di atas 13 rasio kompresinya.

"Motor standar atau yang kompresinya tidak sesuai, jika diisi dengan bensol malah tidak ada tenaganya. Sebab, timing-nya sama kompresinya tidak terkejar. Malah ngempos, akselerasinya jadi lambat atau berat," ujar Tri, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

"Jadi, bensol itu hanya untuk mesin yang sudah direkondisi, kompresinya dinaikkan, timing-nya dimajukan, dan harus dicari optimumnya. Dengan begitu, mesinnya bisa dapat daya yang tinggi," katanya.

Tri mengatakan, bahan bakar yang RON-nya terlalu besar akan mengakibatkan daya hilang, sehingga boros dan emisi tinggi. Secara teknis, bahan bakar tidak terbakar semua.

Berikut ini nilai oktan atau RON yang ideal sesuai dengan rasio kompresi mesin:
RON 88 - 7-9 : 1
RON 90 - 9-10 : 1
RON 92 - 10-11 : 1
RON 95 - 11-12 : 1

https://otomotif.kompas.com/read/2022/04/23/134200115/dampak-buruk-motor-mesin-standar-diisi-bbm-bensol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke