JAKARTA, KOMPAS.com – Sepeda motor matik kerap mengalami kecelakaan di jalan menurun, karena masalah pada pengereman. Apabila dipakai buat mudik Lebaran, pengguna motor matik harus tahu teknik aman mengurangi laju.
Seperti diketahui, motor matik menggunakan transmisi CVT yang minim engine brake. Oleh sebab itu, satu-satunya cara untuk mengurangi laju hanya dengan rem.
Namun apabila rem terus-terusan ditarik, efeknya bisa panas. Lama-kelamaan rem yang panas bisa berakibat blong dan tidak pakem lagi.
Rendra Kusumah, Kepala Bengkel Astra Motor Center Jakarta mengingatkan para pengendara yang akan mudik dengan motor matik untuk tidak membiarkan jari-jari menempel di tuas rem. Terutama ketika motor sedang melaju normal.
Kemudian yang paling penting lagi adalah menjaga kecepatan, jangan terlalu tinggi, agar motor selalu dalam kontrol pengemudinya.
“Jadi banyak kejadian, gas lagi ditarik di jalan, tapi tidak sadar tangan kita menempel di tuas rem. Misalkan tuas rem kanan atau kiri. Itu yang menyebabkan gaya pengereman, walaupun sedikit tapi lama-lama bisa timbul panas,” ujar Rendra, kepada Kompas.com (19/4/2022).
“Jadi enggak sadar kepencet terus. Kalau kita lihat di jalan, motornya melaju, tapi di belakang lampu remnya nyala. Itu ada indikasi, mungkin tangan dia secara tidak sadar nempel di handle rem,” kata dia.
Sementara itu, Head Of Safety Riding Wahana Makmur Sejati Agus Sani menyarankan, untuk tidak menutup gas secara penuh saat melewati turunan pakai motor matik.
"Tahan gas sedikit agar motor matik mendapat tahanan dari mesin, tujuannya supaya motor matik mendapat engine brake seperti pada motor sport atau bebek," kata dia, beberapa waktu lalu.
"Gunakan rem depan dan belakang juga untuk menahan agar motor tidak nyelonong," ucap Agus.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/04/20/184100015/teknik-benar-mengerem-skutik-di-jalan-menurun