JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika menghadapi macet, pengemudi mobil harus menjaga jarak dengan kendaraan lain yang berada di depannya.
Pengemudi perlu memastikan bahwa jarak antarkendaraan tidak terlalu jauh atau lebar, tetapi juga tidak terlalu sempit atau mepet.
Apalagi, jika mobil yang berada di depan merupakan mobil transmisi manual, yang kerap bergerak mundur sedikit sebelum kembali berjalan maju.
Menjaga jarak juga memberi ruang bagi pengemudi untuk bermanuver, seandainya terjadi hal yang tidak diinginkan di depan misalnya mobil yang tiba-tiba mogok atau berhenti darurat.
Adanya jarak tersebut membuat pengemudi bisa berpindah lajur, tanpa harus bergesekan dengan kendaraan yang berada di depannya itu.
Ada beberapa patokan kecil yang bisa dijadikan acuan menjaga jarak antara bemper mobil depan dan kendaraan lain yang berada di depan saat macet. Seperti yang dijelaskan oleh akun TikTok @Moormiles.
Dijelaskan bahwa dalam keadaan macet ringan, patokan yang bisa digunakan adalah ban mobil di depan kendaraan masih bisa terlihat oleh pengemudi.
"Jaga jarak aman yang baik, pastikan ban belakang kendaraan di depan kita masih terlihat jelas," ujar Roslianna kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Roslianna juga mengatakan, jarak ini juga bisa mengantisipasi kemungkinan kendala seperti salah lajur atau adanya kendaraan mogok. Sehingga, pengemudi bisa lebih mudah untuk mengambil tindakan pindah lajur.
Terakhir, jarak aman antarkendaraan ini juga menghindarkan mobil dari kemungkinan mobil terserempet motor, khususnya di lampu merah, di mana banyak pengendara motor menyalip lewat celah-celah antar kendaraan yang berhenti.
"Dengan jaga jarak aman, kita tidak akan merasa khawatir adanya gesekan bodi mobil kita dengan pengendara motor, dikarenakan kendaraan motor tersebut dengan leluasa bergerak melewati kita," ujar Roslianna.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/04/12/091200115/ini-patokan-jaga-jarak-aman-saat-macet-buat-pengemudi-mobil