JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan truk yang mengalami rem blong belum lama ini terjadi di Tol Bawen arah Ungaran, Jawa Tengah. Untung saja ada jalur penyelamat di sisi kiri jalan tol sehingga truk bisa terselamatkan.
Kasus truk rem blong memang mengerikan, di mana kendaraan dengan muatan yang berat berjalan turun tanpa kendali. Oleh karena itu, jalur penyelamat menjadi penting fungsinya untuk mencegah kecelakaan lebih parah.
Perlu diketahui, jalur penyelamat adalah tambahan area di pinggir jalan dengan kontur turunan yang panjang.
Fungsi dari jalur penyelamat adalah sebagai peredam laju kendaraan kecil maupun besar saat mengalami kondisi darurat seperti rem blong.
Jika kendaraan yang mengalami rem blong, bisa langsung diarahkan ke jalur darurat agar tidak menubruk kendaraan yang ada di depannya. Oleh karena itu, area jalur penyelamat harus clear alias kosong.
Terkadang ada saja kejadian jalur penyelamat yang disalahgunakan, seperti tempat parkir, atau tempat beristirahat.
Padahal jika ada kendaraan yang blong, tentu mobil yang diam di depan jalur penyelamat bakal tertabrak.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, jalur penyelamat harus kosong karena dapat membahayakan baik bagi pengemudi maupun orang yang ada di depannya.
"Jalur penyelamat ini spot yang dibuat untuk menangkap kendaraan yang liar akibat rem blong dan lain-lain. Jadi spot ini harus clear dari adanya aktivitas-aktivitas apapun," kata Sony kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Orang yang diam di depan jalur penyelamat sama saja mengabaikan keselamatan dirinya dan orang lain. Apalagi di depan jalur tersebut biasanya sudah ada rambu-rambu larangan berhenti di lokasi tersebut.
“Merasa sepi dan kosong, jadi dianggap aman. Padahal risiko bahayanya besar. Ketika area tersebut dijadikan sebagai tempat parkir, beristirahat, duduk-duduk, atau tempat foto, artinya sama saja dengan menjemput bahaya,” ucap Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/04/07/150100315/video-truk-mengalami-rem-blong-masuk-jalur-penyelamat