JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan yang melibatkan truk dan bus masih saja terjadi di Indonesia. Penyebabnya pun beragam, tetapi yang paling dominan adalah karena pengemudi atau sopir pengendali kendaraan yang kelelahan.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menjelaskan dalam acara FGD Sidang Para Pakar Keselamatan Transportasi Jalan tentang berbagai faktor manusia yang menyebabkan kecelakaan.
"Fatigue atau kelelahan adalah penyebab utama kecelakaan. Hal ini berkontribusi kurang lebih 60 persen dari penyebab kecelakaan," ucapnya, dikutip dari YouTube Kementerian Perhubungan, Jumat (25/3/2022).
Sering ditemui pengemudi yang tidak punya hari libur dan jam kerja yang jelas. Hal ini bisa menyebabkan kelelahan yang akut, sehingga faktor kecelakaan jadi meningkat.
"Pengemudi ada yang tiga tahun enggak pernah libur. Liburnya kalau sakit atau bapak ibunya meninggal," kata dia.
Selain itu, pengemudi yang sedang bekerja kadang tidak memiliki kualitas istirahat yang baik. Sering ditemui pengemudi bus yang tidur di bagasi saat sedang istirahat, begitu juga dengan sopir truk yang kualitas istirahatnya kurang baik.
"Sehingga, kondisi ini memicu pengemudi mengalami acute fatigue atau mengakibatkan meningkatnya emosional pengemudi yang akhirnya menyebabkan kecerobohan dan kecelakaan," kata Soerjanto.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/03/26/072200715/kecelakaan-truk-dan-bus-60-persen-karena-pengemudi-kelelahan