JAKARTA, KOMPAS.com - Pertamina Grand Prix of Indonesia di Pertamina Mandalika Circuit tetap berjalan meski sempat ditunda karena hujan deras. Meski trek basah, tapi grip yang dihasilkan tetap luar biasa.
Salah satu pebalap yang merasakan hal tersebut adalah Fabio Quartararo. Pebalap Yamaha ini start dari pole position, tapi hanya sanggp finis di posisi kedua.
Quartararo mengatakan, dirinya sangat terkejut dengan performanya sendiri saat balapan dalam kondisi trek yang basah di Sirkuit Mandalika.
"Saya selalu berharap grip yang lebih baik di setiap trek, dan di sini grip-nya luar biasa. Butuh waktu beberapa saat bagi saya untuk menyadari bahwa saya bisa sangat kencang dalam kondisi basah," ujar Quartararo, dikutip dari Speedweek.com, Jumat (25/3/2022).
Dalam kondisi sirkuit yang basah, para pebalap umumnya sangat berhati-hati dalam menikung. Tapi, Quartataro tidak menyangka bisa melakukan elbow down saat menikung.
"Saya paksa pada beberapa lap terakhir dan saya tidak pernah menyangka bisa menggosok sikut saya dalam kondisi basah. Saya menemukan ekstra grip di trek ini dan saya berharap akan seperti ini di banyak sirkuit lainnya," kata Quartararo.
Bahkan, jika dibandingkan catatan waktunya juga luar biasa. Dalam kondisi kering, Quartararo dapat mencatatkan 1 menit 31,067 detik. Sementara dalam kondisi basah, waktu tercepatnya tembus 1 menit 38,749 detik.
"Itu kencang, itu mulai menjadi sangat kencang ketika Anda sekitar 10 detik lebih lambat dari lap tercepat di kondisi kering. Kurang dari 8 detik adalah super spesial," ujar Quartararo.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/03/25/164100615/quartararo-puji-grip-aspal-sirkuit-mandalika-di-kondisi-trek-basah