JAKARTA, KOMPAS.com - Ban dan temperatur aspal merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap performa motor. Untuk itu, Michelin menyiapkan ban dengan konstruksi khusus.
Michelin secara resmi sudah mengonfirmasi bahwa pihaknya akan mengubah alokasi ban, khusus untuk Pertamina Grand Prix of Indonesia.
Ban yang akan dibawa juga berbeda dengan yang digunakan saat sesi tes pramusim beberapa waktu lalu. Sayangnya, pada sesi tes juga tidak bisa dimaksimalkan karena kondisi sirkuit yang kotor.
Menurut Francesco Bagnaia, pilihan ban yang paling buruk adalah medium. Hanya satu ban yang akan dibawa untuk balapan.
Michelin Two Wheels Motorsport Manager Piero Taramasso, mengatakan, untuk kompon ban yang digunakan tetap sama, tapi menggunakan casing khusus.
"Pengetesan di sini sangat positif dari perspektif ban, tapi kami dengan cepat menyadari bahwa karena kombinasi dari permukaan trek yang baru, layout yang kencang, dan tingginya temperatur, ban menjadi cepat stress dan overheat," ujar Taramasso, dikutip dari Crash.net, Kamis (17/3/2022).
Taramasso menambahkan, pihaknya telah mengubah alokasi ban untuk akhir pekan ini. Kompon yang digunakan tetap sama, karena terbukti memberikan cengkraman yang sangat bagus dan konsisten. Sementara casing khusus yang digunakan, berguna untuk mengendalikan temperatur lebih efektif.
"Dengan solusi ini, saya merasa lebih percaya diri untuk balapan, dan dengan sirkuit yang sudah diaspal ulang, seharusnya itu juga membantu," kata Taramasso.
Dengan casing yang berubah, sebagian permukaan trek yang sudah diaspal ulang, kemungkinan besar pebalap harus mencari ulang setelan terbaik untuk motornya. Sebab, kondisinya bisa sangat berbeda dibandingkan hasil sesi tes pramusim.
Selain itu, jika melihat ramalan cuaca, ada juga kemungkinan terjadinya hujan. Michelin juga menyediakan ban basah dengan kompon soft dan medium.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/03/17/120100915/michelin-siapkan-ban-khusus-buat-balapan-di-sirkuit-mandalika