JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini terjadi kebakaran bus di Jalan Tol Pandaan-Malang Kilometer 61 arah Malang, Jawa Timur, Minggu (6/3/2022).
Kebakaran itu diduga karena adanya penggunaan arus daya yang tidak sesuai pada bus tersebut.
Perlu dipahami, berbagai kelengkapan memang disediakan bus untuk penumpang, salah satunya adalah fitur colokan USB.
Colokan ini biasanya ada disetiap bangku penumpang, biasanya pada bus kelas eksekutif. Jika baterai ponsel habis, tinggal colok ke USB, sehingga daya bisa terisi sambil menikmati perjalanan.
Namun perlu diwaspadai soal kegunaan lubang cas ini, adalah larangan untuk mengecas bank daya alias powerbank. Walaupun bisa mengisi power bank, tetapi mengapa tidak diperbolehkan?
Export Manager karoseri Laksana Werry Yulianto mengatakan, belum ada kejelasan secara pasti mengenai mengisi daya di bus. Namun, kualitas dari bank daya yang dimiliki penumpang juga berbeda, sehingga potensi terbakar bisa muncul saat dicas.
“Menurut pengalaman, baterai dari powerbank tidak diketahui kualitasnya. Jadi saat diisi dayanya bisa terlalu panas dan terbakar,” ucap Werry belum lama ini kepada Kompas.com.
Sementara itu, Rifandy Adrianto, Marketing Staff dari Karoseri Adi Putro mengatakan, pernah terjadi kebakaran di kabin bus karena penumpang mengecas powerbank.
“Penyebabnya bisa karena penumpang tidak sadar ketika powerbank sudah penuh dan tidak dicabut dari lubang USB nya, otomatis kebutuhan arus listrik semakin besar,” ucap Rifandy.
Kapasitas powerbank yang besar menjadi penyebab listrik di kabin bus lemah. Panas yang dihasilkan saat mengisi powerbank berbahaya dan bisa menyebabkan kebakaran di kabin bus.
“Bayangkan kalau yang mengecas powerbank lebih dari 10 orang dan lupa mencabutnya meski sudah penuh. Kalau untuk handphone masih aman, tetapi untuk power bank tidak disarankan untuk cas di kabin bus,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/03/06/150037215/ini-alasan-kenapa-dilarang-cas-powerbank-di-kabin-bus