JAKARTA, KOMPAS.com - Menyalip merupakan salah satu tindakan yang paling banyak menyebabkan kecelakaan. Banyak rambu dibuat khusus untuk melarang menyalip.
Namun, jalan raya merupakan area umum dengan dipenuhi berbagai macam orang. Ada yang maunya cepat menyalip sehingga tak sadar melakukan tindakan berbahaya.
Seperti dalam video yang diunggah akun Instagram Dashcam Owners Indonesia, terlihat pengendara motor ingin menyalip truk, tetapi tak memperhatikan mobil dari arah berlawanan.
Melihat motor ingin menyalip mobil kemudian mengerem keras. Kejadian seperti ini kerap terjadi di jalan raya. Pengendara motor sering menyodok saat akan menyalip dan tidak memikirkan pengendara dari arah berlawanan.
Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, menyalip adalah kegiatan yang membahayakan. Faktornya ada tiga, yakni pandangan ke depan, kecepatan, dan mengambil lajur berlawanan.
“Pertama, bidang pandang kita terhalang oleh kendaraan di depan. Kedua, kecepatan kita lebih tinggi dari kendaraan yang mau disalip. Ketiga, kalau di jalan dua jalur, kita akan menggunakan jalur lawan,” ucap Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.
Jusri menjelaskan, saat mau menyalip, pahami dahulu rumus PDA, yakni Penting, Dibenarkan, dan Aman.
Tiga hal ini harus benar-benar dipahami sebelum mau menyalip kendaraan lain.
“Pertama, penting atau perlu untuk menyalip. Kalau tidak perlu, ya jangan menyalip, sudah jelas sangat berbahaya kalau ingin mendahului ini,” kata Jusri.
Kedua, dibenarkan atau tidak tempat menyalipnya. Perhatikan marka jalan, lokasi bukan di belokan, jalan menanjak atau menurun.
Ketiga, biasakan mengecek, kalaupun penting dan lokasinya dibenarkan, pastikan situasinya aman
“Kebiasaan ini harus dimiliki oleh pengemudi. Alasannya karena mendahului kendaraan lain sangat berbahaya,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/03/05/100200415/motor-jangan-menyalip-sembarangan-ingat-risiko-adu-banteng