BrandzView
Konten ini kerja sama kompas.com untuk edukasi mengenai mobil bertenaga listrik
Salin Artikel

Menperin Dukung Akselerasi Ekosistem Kendaraan Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresisasi atas seluruh langkah yang dilakukan oleh perusahaan BUMN dan swasta untuk bersinergi membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Salah satu wujud kolaborasi yang dimaksud seperti pada Electrum selaku perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama, bersama Pertamina, Gogoro, serta Gesits.

"Seperti yang disampaikan Bapak Presiden, pemerintah RI sangat serius untuk masuk pada energi baru terbarukan, termasuk menuju kendaraan lisrik," katanya, Rabu (23/2/2022).

Hal terkait diperkuat dari terbitnya Peraturan Presiden No 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) atau KBLBB untuk Transportasi Jalan, beserta turunannya.

Dalam sisi Kementerian Perindustrian, ada Peraturan Menperin Nomor 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi Teknis, Roadmap EV dan Perhitungan Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN).

Lalu, Peraturan Menperin Nomor 28 Tahun 2020 tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dalam Keadaan Terurai Lengkap dan Keadaan Terurai Tidak Lengkap.

Oleh sebab itu, lanjut Agus, pihaknya mendukung penuh pembangunan ekosistem kendaraan listrik dari hulu sampai hilir.

Langkah strategis ini diharapkan agar Indonesia menjadi negara yang mampu merajai atau menjadi produsen kendaraan listrik yang berdaya saing global.

"Elektrifikasi juga akan menjadi isu prioritas yang dibawa Pemerintah RI dalam G20 Summit," lanjut dia.

Pada peta jalan industri otomotif nasional, Kemenperin menetapkan 20 persen penggunaan kendaraan berbasis baterai listrik pada tahun 2025, seiring dengan upaya industri otomotif yang terus melakukan efisiensi untuk jenis teknologi Internal Combustion Engine (ICE), Hybrid, dan Plug-in Hybrid.

“Ke depan, teknologi fuel cell berbasis hydrogen juga telah terdapat dalam peta jalan industri otomotif nasional, dengan semangat untuk menuju produksi industri kendaraan ramah lingkungan,” kata Agus.

Lebih lanjut, dalam pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik, industri otomotif dalam negeri ditargetkan dapat memproduksi mobil listrik dan bis listrik sebanyak 600 ribu unit pada tahun 2030.

Sehingga dengan angka tersebut akan dapat mengurangi konsumsi BBM sebesar 3 juta barrel dan menurunkan emisi CO2 sebanyak 1,4 juta Ton.

“Upaya strategis ini diharapkan pula dapat mendukung pemenuhan komitmen pemerintah Indonesia terkait pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 persen pada tahun 2030, dan masuk zero net carbon di 2060," katanya.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/23/184100815/menperin-dukung-akselerasi-ekosistem-kendaraan-listrik

Bagikan artikel ini melalui
Oke