JAKARTA, KOMPAS.com - Melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) sudah menjadi rutinitas pengguna kendaraan bermotor agar dapat digunakan dalam jarak atau durasi tertentu.
Dalam upaya menambah kepraktisan atau tidak sering bulak-balik SPBU terdekat, biasanya pemilik mengisi BBM kendaraan secara penuh. Tidak terkecuali pada sepeda motor.
Namun, perlu diketahui bahwa prilaku tersebut tidak sepenuhnya benar. Sebab ada batas pengisian yang harus diperhatikan ke semua pemilik supaya tidak timbul masalah baru kelak.
Technical Service Divison PT Astra Honda Motor (AHM) Endro Sutarno mengatakan, batas aman itu terpasang di mulut tangki. Apabila terlalu luber dikhawatirkan BBM masuk ke bagian lain.
“Batas amannya bisa dilihat pada mulut tangki. Usahakan bensin rata dengan lubang tutup tangki di bagian bawah,” ucap Endro kepada Kompas.com belum lama ini.
Memang sebagian motor sudah ada saluran di sekitar tangki yang mengalirkan bensin berlebih ke darat atau tanah. Namun kondisi saluran itu juga harus baik, jangan sampai ketika bensin yang melewati saluran tersebut malah tercecer.
“Dikhawatirkan, bensin yang menetes ini bisa menyebabkan motor terbakar kalau ada pemantiknya. Maka dari itu, agar lebih aman isi bensin penuh jangan sampai luber,” kata Endro.
Ia melanjutkan, jika isi tangki penuh dengan bensin pemilik kendaraan tidak perlu khawatir soal sirkulasi udaranya. Bagian tutup tangki tersedia lubang agar sirkulasi udara dari dalam tangki bisa lancar.
“Jadi aman saja jika ingin mengisi tangki sampai penuh, asalkan jangan terlalu luber,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/19/174200715/jangan-terlalu-penuh-ini-batas-aman-mengisi-bbm-pada-motor