JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim bahwa sepeda motor listrik hasil konversi dari Bahan Bakar Minyak (BBM) dapat menghasilkan penghematan bagi penggunanya.
Plt. Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, menurut kajian yang dilakukan secara internal penghematan pengeluaran itu bisa mencapai Rp 2,78 juta per tahun. Ini, belum termasuk dengan biaya ganti oli.
"Jika saat ini populasi kendaraan roda dua di Indonesia sebanyak 115 juta (data BPS 2020), maka program ini berpotensi menghasilkan efisiensi penggunaan BBM Rp 319 triliun rupiah per tahun," katanya seperti dikutip dalam keterangan resmi, Selasa (25/1/2022).
Tidak hanya itu, Dadan menambahkan penggunaan kendaraan bermotor hasil konversi BBM ke listrik juga bisa berdampak positif pada penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 65 juta ton CO2.
Atas dasar itulah, pihak ESDM mengajak kementerian dan lembaga yang ada di Indonesia, serta masyarakat untuk turut mendukung percepatan program nasional penerapan kendaraan listrik untuk transportasi jalan, khususnya untuk jenis roda dua.
Tak hanya ajakan, Kementerian ESDM katanya, juga menginisiasi program konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik agar percepatan program nasional itu bisa terlaksana.
Konversi dilakukan di Workshop Ketenagalistrikan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE).
Workshop ini sudah disertifikasi sebagai Bengkel Pemasangan, Perawatan, dan Pemeriksaan Peralatan Instalasi Sistem Penggerak Motor Listrik pada Kendaraan Bermotor oleh Kementerian Perhubungan.
"Untuk memenuhi target GSEN tahun 2030 yaitu sejumlah 13 juta unit kendaraan roda 2, maka potensi penghematan BBM sekitar Rp.36 triliun per tahun dan menurunkan emisi GRK 7,5 juta ton CO2e per tahun", kata Dadan.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/25/165100415/pakai-kendaraan-listrik-bisa-hemat-pengeluaran-rp-27-juta-per-tahun