Uji Performa Suzuki Gixxer SF 250, Konsumsi BBM Tembus 37 Km per Liter

JAKARTA, KOMPAS.com – Usai membahas soal tampilan, kini saatnya kami melompat ke atas jok Suzuki Gixxer SF 250 untuk merasakan bagaimana performanya ketika dibawa berkendara.

Gixxer S F250 mengusung mesin 250 cc, 1-silinder SOHC Fuel Injection. Dengan bore x stroke 76 mm x 54,9 mm mampu menghasilkan tenaga 26,5 PS atau setara 24 tk pada 9.000 rpm dan torsi 22,6 Nm pada 7500 rpm.

Saat dinyalakan, mesin mengeluarkan suara langsam yang halus, begitu juga saat melaju pada putaran rendah.

Begitu digeber, seperti karakter mesin 1-silinder, suaranya terdengar agak kasar. Meskipun masih tergolong halus dibandingkan motor 250 cc single silinder lainnya.

Respons mesin terasa bertenaga saat putaran menengah ke atas, sesuai dengan karakter mesin overbore. Sementara untuk putaran bawahnya terbilang biasa saja.

Tapi buat Anda yang terbiasa mengendarai skutik atau sport 150 cc, tentu tenaga motor ini terasa cukup responsif.

Ketika dipakai harian, karakter mesinnya terasa pas. Penyaluran tenaganya linear, tidak terasa meledak-meledak. Namun ketika dibutuhkan, akselerasi dan performa mesinnya tidak mengecewakan.

Tenaga mesin motor ini disalurkan melalui transmisi manual 6-percepatan dengan rasio yang cukup rapat. Namun untuk gigi 5 dan gigi 6, karakternya overdrive, mungkin untuk membuat efisiensi bahan bakarnya lebih baik.

Suzuki juga menyematkan teknologi pendinginan Suzuki Oil Cooling System (SOCS), yang efektif membuat panas mesin cukup terkendali. Selama berkendara di perkotaan, kami tidak merasakan hawa panas dari mesin.

Sementara itu, handling motor ini berada di level yang moderat. Jadi bantingannya tidak terlalu keras, tapi lebih cenderung empuk.

Terutama buat suspensi depannya yang mengusung teleskopik. Bantingannya saat dibawa berkendara cukup nyaman untuk ukuran motor sport. Hal ini berdampak pada getaran di tangan terasa lebih minim.

Adapun untuk sokbreker belakang yang mengusung monoshock, bantingannya terasa agak kaku, terutama saat dipakai riding sendiri. Sedangkan jika buat berboncengan, bantingannya sudah pas.

Dengan karakter suspensi tersebut, motor ini terasa kurang pas buat dipakai agresif. Enaknya memang buat touring atau jalan santai keliling kota.

Saat dipakai cornering atau bermanuver dengan kecepatan tinggi, suspensi terasa lebih mengayun, terlebih saat berboncengan.

Sementara itu, soal konsumsi bahan bakarnya, motor ini terbilang irit. Setelah dipakai riding dengan jarak tempuh sekitar 105 km, motor ini hanya membutuhkan BBM sebanyak 2,82 liter.

Artinya dengan metode full to full, motor ini bisa menghasilkan konsumsi BBM 37 km per liter dengan bahan bakar RON 92.