JAKARTA, KOMPAS.com - MotoGP 2022 akan jadi pertaruhan buat Ducati. Turun dengan empat tim dan delapan pebalap, merek asal Italia itu berambisi untuk merebut banyak gelar tahun ini.
Musim lalu pebalap tim Ducati Lenovo Francesco Bagnaia berhasil menjadi runner-up 2022. Kemudian penampilan pebalap tim satelit Jorge Martin dan Enea Bastianini cukup menonjol.
Kini pada 2022 Ducati menambah satu tim satelit yaitu Gresini. Banyaknya pebalap Ducati di grid juga membuat rival satu profesi dari tim lain resah.
Juara dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo bahkan mengatakan makin banyak pebalap Ducati di lintasan maka makin sulit untuk merebut podium.
"Lebih banyak Ducati, lebih banyak masalah!," kata dia mengutip Crash.net, Rabu (19/1/2022).
“2021 adalah pertama kalinya mereka membuat 1-2-3 dikualifikasi. Semua pebalap mereka membuat langkah besar. Kami perlu membuat langkah besar karena kami terlalu jauh,” kata Quartararo.
“Sangat sulit bagi kami untuk menyalip (mereka). Juga sepertinya mereka membuat langkah besar pada motor dan bukan hanya mesin. Seberapa cepat mereka dalam satu putaran, seberapa cepat mereka dalam balapan," ungkapnya.
Rekan setim Quartararo, Franco Morbidelli juga mengatakan hal serupa. Meski tahun lalu dia banyak dibekap cedera, tapi pebalap Yamaha itu sadar kemampuan Ducati terus meningkat.
“Tentu saja Ducati telah menemukan sesuatu yang bagus untuk kualifikasi, sesuatu yang hebat, karena mereka mengunci barisan depan dan pada dasarnya mereka menempatkan Ducati tahun ini di atas sana,” kata Morbidelli.
“Jadi itu akan sangat sulit bagi kami jika mereka mempertahankan perilaku seperti ini juga tahun depan (2022). Tapi kami pasti akan mencoba untuk meningkatkannya,” ungkapnya.
Pebalap Suzuki Ecstar Joan Mir mengatakan, musim lalu Ducati semakin kencang. Konsumsi bahan bakar dan degradasi ban yang biasanya jadi masalah di Ducati sudah hilang.
Pada balapan Valencia 2021, Mir tertinggal 4 detik di belakang Bagnaia, Jorge Martin dan Jack Miller.
“Tahun lalu (2020) saya dapat melihat bahwa ketika mereka memulai dengan tenaga besar. Tetapi kemudian di akhir balapan, mereka berjuang dari kami dan juga pada akselerasi ketika bannya abis," katanya.
"Logis bahwa ketika Anda memiliki lebih banyak tenaga, Anda menggunakan ban lebih banyak," katanya.
“Tapi (2021), saya tidak melihat penurunan performa di lap terakhir, bagi saya justru sebaliknya. Mereka bahkan lebih kuat di akhir balapan. Jadi tidak mudah dimengerti," katanya.
“Saya tidak melihat titik lemah, dan ini adalah sesuatu yang saya khawatirkan," kata Juara dunia MtooGP 2020 itu.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/19/094200815/pebalap-motogp-mulai-resah-melihat-perkembangan-ducati