JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil mogok jadi salah satu kendala yang dihadapi pengendara mobil. Dalam keadaan yang darurat di mana mesin sudah tidak bisa dinyalakan, derek jadi solusinya.
Ketika mogok, berbeda dengan mobil manual, mobil matik jangan sembarang diderek. Konndisi ini terkait dengan komponen yang ada pada mobil matik yang tidak bisa dipaksa bekerja jika mesin mobil tidak menyala.
"Kalau mobil manual, di transmisi itu sistem pelumasan oli-nya itu model gigi, cipratan. Kalau di matik itu pakai pompa," kata Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/1/2022).
Bambang menjelaskan, sistem pelumasan pada mobil matik yang memakai pompa. Saat mesin mobil tidak menyala, maka pompa pada mobil matik tidak akan bekerja.
Jika diderek atau dipaksa bergerak secara paksa, maka transmisi otomatis pada mobil matik terpaksa bekerja. Hal ini bisa menyebabkan kerusakkan pada transmisi mobil tersebut.
Namun jika terpaksa dipindahkan, mobil matik bisa didorong dalam kecepatan lambat dan posisi tuas transmisi adalah N atau netral.
Paling ideal, adalah mengangkat salah satu bagian roda, bisa depan atau belakang. Bagian yang diangkat adalah sistem penggerak mobil tersebut. Misal, kalau mobil matik berpenggerak depan, maka roda depan yang diangkat, sedangkan ban belakang bisa aman menggelinding di aspal. Begitu juga sebaliknya.
Mobil matik yang terus dipaksa bergerak atau diderek jarak jauh, mesin berisiko tinggi untuk rusak. Roda mobil matik yang berputar dapat memaksa komponen lain pada transmisi untuk bekerja.
Ketika bekerja secara paksa, ada komponen transmisi lain yang ikut bekerja dan tidak mendapatkan pelumasan, karena pompa oli tidak melumasi komponen lain.
Ini karena pompa tidak akan bekerja jika mesin mobil matik tidak hidup. Komponen logam lainnya yang bekerja saat tidak mendapat oli sangat berpotensi untuk rusak, khususnya jika mobil matik diderek dalam waktu relatif lama.
"Kalau tetep diderek, pompanya enggak jalan, maka rusak ini komponen matiknya," kata Bambang.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/01/11/112200815/mobil-matik-mogok-jangan-sembarang-diderek-ini-alasannya