Toyota Veloz Buatan Indonesia Akan Diekspor ke 16 Negara

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berencana untuk mulai aktivitas ekspor Toyota Veloz terbaru ke 16 negara mulai tahun depan atau awal 2022 mendatang.

Diperkirakan, volume ekspor mobil keluaran pabrik Toyota yang bertempat di Karawang, Jawa Barat tersebut berkisar 4.000-4.500 unit per bulan ke sejumlah negara di Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Asia Tengara.

"Kami akan memenuhi kebutuhan konsumen di dalam negeri dahulu dan mudah-mudahan pada awal tahun depan sudah bisa ekspor," kata Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN, Bob Azam belum lama ini.

Pada tahap awal, perusahaan akan mengekspor Veloz dalam keadaan utuh atau completely built up (CBU) yang diproduksi dari Pabrik 2 di Karawang, Jawa Barat.

Diharapkan, langkah terkait mampu memperkuat dan melengkapi jajaran ekspor mobil-mboil Toyota, di samping meningkatkan penerimaan devisa dan pendapatan negara dari pajak.

Kemudian, bila penerimaannya positif TMMIN berencana bahwa kendaraan yang dikembangkan di dalam negeri itu akan menjadi model global Toyota dan diproduksi di negara lain, seperti Toyota Kijang Innova.

"Kami harapkan Veloz bisa menjadi andalan ekspor dan menjadi pilihan konsumen di negara-negara berkembang yang tipikalnya mirip dengan Indonesia," ucap Bob.

"Ini sebenarnya next level dari industri otomotif yang ada di Indonesia (mobil pengembangan dalam negeri bisa diproduksi di negara lain)," tambahnya.

Veloz sendiri merupakan varian teratas dari model Toyota Avanza yang kini telah resmi berdiri sendiri dengan pengalihan rumah produksi, dari PT Astra Daihatsu Motor (ADM) ke TMMIN.

Sehingga secara produk, terdapat beberapa perbedaan minor kepada dua produk tersebut, satu diantaranya kapasitas mesin yakni 1.500 cc dan fitur yang disematkan.

Di pasar Indonesia, Veloz ada tiga tipe dengan harga jual mulai Rp 251,2 juta sampai Rp 291,5 juta on the road (OTR) DKI Jakarta.

Ini merupakan banderol setelah mendapatkan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) 100 persen yang pemerintah berikan hingga Desember 2021 guna mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional di tengah pandemi Covid-19.