Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bus Perkotaan Punya Karakteristik Model Bangku Saling Berhadapan

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat ini, berbagai kota di Indonesia mulai kembali menggunakan bus di dalam kota. Bus ini juga dikenal sebagai BRT atau Bus Rapid Transit yang mendatangi setiap bus stop atau halte di pinggin jalan.

Jika diperhatikan, susunan bangku yang digunakan BRT saling berhadapan. Berbeda ceritanya dengan bus antar kota yang semua bangkunya menghadap ke depan.

Lalu mengapa susunan bangkunya berbeda?

Sales Staff Karoseri Tentrem Dimas Raditya mengatakan, susunan bangku BRT yang saling berhadapan memang idealnya seperti itu. Mengingat bus ini punya alur penumpang naik-turun yang cukup sering.

“Idealnya memang seperti itu, karena buat arus keluar masuk penumpang lebih mudah dan cepat. Selain itu, kursinya juga terbuat dari plastik yang diberi busa di tengah,” kata Dimas kepada Kompas.com, belum lama ini.

Selain itu, jumlah bangku di BRT lebih sedikit dan disediakan banyak pegangan tangan untuk penumpang berdiri. Jumlah bangku yang lebih sedikit ini juga berkaitan dengan mobilitas penumpang yang cepat baik naik maupun turun dari bus.

“BRT lebih berfungsi untuk menampung penumpang yang berdiri, oleh karena itu disediakan pegangan tangan di kabinnya,” ucap Werry Yulianto, Export Manager Karoseri Laksana.

BRT juga punya rute yang cukup pendek, fungsi utamanya juga bisa memuat banyak penumpang dengan aman. Berbeda dengan bus antar kota yang harus memerhatikan kenyamanan penumpang dalam perjalanan berjam-jam.

Selain itu, pada BRT juga tidak disediakan bagasi, dikarenakan menggunakan model bus dengan dek yang rendah. Pada bagian bawah bus yang bisa dijadikan bagasi, dipasang tangki udara untuk sistem pintu otomatisnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/29/124200815/bus-perkotaan-punya-karakteristik-model-bangku-saling-berhadapan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke