JAKARTA, KOMPAS.com - Alur tapak ban biasanya memiliki arah tertentu yang sudah disesuaikan. Biasanya pada dinding ban motor sudah ada tulisan "rotation" disertai dengan panah penunjuk arah rotasi ban.
Hal itu dibuat oleh produsen ban sebagai penanda arah putaran ban sepeda motor. Setaip pemasangan ban, disarankan untuk memasang sesuai dengan arah rotasi yang ditentukan.
Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) Endro Sutarno mengatakan, pemasangan ban harus sesuai dengan rotasi dan alur tapak ban. Karena keduanya saling berhubungan.
"Jadi rotasi ban itu sekarang juga berpengaruh dengan kembangan ban. Jadi kalau kita memasang rotasi bannya salah, berarti kembang bannya juga terbalik," kata Endro kepada Kompas.com belum lama ini.
Endro menjelaskan, jika kembangan ban pada sepeda motor dipasang terbalik maka akan berpengaruh terhadap performa ban tersebut. Padahal ban merupakan komponen penting penunjang sepeda motor.
"Kalau kembang bannya terbalik itu akan mempengaruhi performance. Pada saat jalan kering akan cepat aus, berisik, dan juga tidak nyaman untuk digunakan," kata dia.
Apalagi jika pada saat digunakan di jalan licin atau sehabis hujan. Pemasangan rotasi yang tidak sesuai akan membuat ban kehilangan daya cengkeram terhadp aspal.
"Apabila dipakai di jalan yang licin, itu dia akan kehilangan traksinya. Akan ada kemungkinan terjadinya aquaplaning," ucap Endro.
Hal ini dikarenakan alur ban yang terbalik tidak sesuai untuk memecah genangan air sehingga terjadi lapisan antara ban dan aspal. Kondisi ini akan mengakibatkan pengendara kehilangan keseimbangan dan dapat mengakibatkan kecelakaan.
Ada juga motor dengan performa tinggi, arah alur tapak ban depan memiliki model seperti terbalik dengan yang belakang. Namun hal itu bukanlah terbalik seperti kelihatannya.
Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk., produsen ban IRC, Dodiyanto mengatakan, pola alur yang terbalik pada ban depan bisa membantu pengereman pada motor.
“Ada beberapa motor gede yang pola tapak ban depannya terbalik arahnya. Hal ini untuk membantu pengereman, kalau untuk motor matik dan underbone, enggak perlu pakai model yang terbalik,” ucap Dodiyanto.
Namun alur terbalik pada tapak ban depan ini bukan sembarang membalikkan pola untuk ban belakang. Dodiyanto mengatakan, ban harus didesain dari awal khusus sebagai ban depan dengan pola alur yang terbalik.
“Konstruksi dari bannya menyesuaikan, beberapa alur tapak ban memiliki performa yang kurang baik kalau hanya membalikkan polanya,” kata Dodiyanto.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/20/131200415/ketahui-bahaya-pasang-ban-motor-tidak-sesuai-rotasi